Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Timnas Maroko Disambut Sebagai Pahlawan oleh Rakyatnya

Kamis, 15 Desember 2022 | 10:33 WIB
Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Timnas Maroko Disambut Sebagai Pahlawan oleh Rakyatnya
Kiper timnas Maroko #22 Ahmed Reda Tagnaouti menghibur gelandang Maroko #08 Azzedine Ounahi pada akhir pertandingan semifinal Piala Dunia Qatar 2022 antara Prancis vs Maroko di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB. Maroko kalah 0-2 dari Prancis. Kirill KUDRYAVTSEV / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Maroko disambut bak pahlawan oleh warga Maroko meski kalah dari Prancis di babak semifinal Piala Dunia 2022. Maroko harus takluk 0-2 dari juara bertahan Prancis.

"Mereka bermain sangat baik tapi keberuntungan tidak berada pada pihak kami," kata seorang pendukung Oussama Abdouh di Casablanca seperti dilansir AFP.

"Meski demikian, kami menghadapi dengan gagah sang juara bertahan, itu luar biasa.

"Di luar Piala Dunia, tim ini membuat kami terus bermimpi, dan oleh karena itu, saya angkat topi untuk mereka."

Baca Juga: Jadwal Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis, Lengkap dengan Link Live Streaming

Sementara itu, bagi Hakim Salama, kekalahan 0-2 dari Prancis itu terlalu berat.

"Kami melewatkan kesempatan terbaik yang ada pada abad ini," kata dia.

Hujan menerpa ibukota Rabat pada Rabu malam dan atmosfer di sana jauh dari kegembiraan atas kemenangan bersejarah yang membawa Si Singa Atlas selangkah lagi ke final Piala Dunia. Mereka menjadi tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai titik sejauh ini di pentas dunia.

Kali ini jalanan sunyi tiada suara klakson mobil dan tabuh-tabuhan.

"Timnas telah membuat keajaiban sejak awal Piala Dunia," kata Rachid Sabbiq, seorang pedagang di distrik Derb Sultan, Casablanca, sebelum laga.

Baca Juga: Rekor Pertemuan Argentina vs Prancis Jelang Final Piala Dunia 2022: La Albiceleste Dominan

"Tidak masalah apakah mereka menang atau kalah, mereka telah memenangi rasa hormat dan kekaguman dari semua warga Maroko, dan itu tidak ada bandingannya," kata dia.

Sabbiq yang biasa berjualan cemilan manis mengganti dagangannya menjadi bendera Maroko.

Meski negaranya kalah, pemimpin Maroko Raja Mohammed VI mengirim ucapan "selamat yang hangat" kepada seluruh timnas mereka karena telah "memuliakan rakyat Maroko", demikian seperti dilansir kantor berita setempat MAP.

Sang raja juga mengucapkan selamat kepada presiden Prancis Emmanuel Macron lewat telefon pascapertandingan.

"Mereka membuat kami bermimpi"

Salah satu lingkungan tertua di Casablanca, Derb Sultan merupakan benteng perlawanan terhadap otoritas kolonial ketika kerajaan Afrika Utara itu menjadi protektorat Prancis dari tahun 1912 hingga 1956.

Dia juga tempat berdirinya salah satu tim top Maroko, Raja de Casablanca, yang melahirkan striker legendaris Mohamed Jarir (alias Houmane), yang pada 1970 menjadi orang Maroko pertama yang mencetak gol di Piala Dunia.

"Di lingkungan ini, kami mencintai sepak bola, jadi tentunya kemenangan tim nasional membuat kami bermimpi," kata seorang pemuda bernama Mohamed Nadifi yang mengidolakan pemain sayap Sofiane Boufal.

Kiprah timnas di Piala Dunia juga telah menggerakkan ekonomi di Maroko di mana toko-toko kini banyak yang menjual jersey dan bendera negara mereka.

"Sang Singa tidak hanya membuat kami senang tapi juga membuat bisnis berjalan lagi" di tengah kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar warga Maroko, kata seorang pedagang Khalid Alaoui.

Touria Matrogui memberanikan diri menerjang hujan deras untuk membeli jersey kebesaran timnas Maroko bagi keempat keponakannya.

"Mereka telah mengibarkan tinggi bendera Maroko, dan oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada mereka," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI