Suara.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menargetkan kick-off Liga 2 2022/2023 pada 14 Januari. Namun, terget tersebut bisa mundur hingga tiga pekan tergantung proses verifikasi venue.
Seperti diketahui, pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu, harus dilakukan verifikasi stadion. Di Liga 2 ada 28 tim peserta, dan proses verifikasi tersebut tentunya akan memakan waktu yang cukup lama.
"LIB sudah menyampaikan bahwa kick-off 14 (Januari), meskipun itu belum harga mati, karena tahapan verifikasi itu yang menjadi pintu utama. Kalau memang verifikasi itu belum selesai, tentunya kami masih memiliki ruang untuk satu, dua, bahkan tiga minggu atau mungkin di akhir Februari," kata Ferry saat ditemui usai owner meeting klub Liga 2 di Hotel Sultan, Rabu (14/12/2022).
"Karena Liga 2 ini realitif jumlah pertandingan tidak banyak, tiga grup yang bisa tersebar, masing-masing grup menyisakan delapan pertandingan, sangat memungkinkan dilakukan dalam 2,5 bulan, jadi kami tetap optimis, 14 (Januari ) belum bisa digelar, bisa satu minggu atau dua minggu berikutnya," jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Hiba Abouk, Istri Cantik Bek Maroko Achraf Hakimi
Namun, yang menjadi catatan LIB adalah masukan dari klub bahwa stadion milik mereka tak akan lolos verifikasi. Alternatifnya, LIB meminta mereka mencari venue alternatif.
"Kemudian beriringan dengan verifikasi stadion yang akan dilakukan dari sisi infrastruktur melalui Kementerian PUPR, pada tahapan itu, teman-teman klub juga sudah menyampaikan beberapa hambatan, mengingat ada beberapa stadion yang juga menurut analisa teman-teman akan tidak bisa lolos dari verifikasi," terangnya.
"Kami sudah sampaikan bahwa klub diharuskan membuat beberapa alternatif selain stadion yang biasa digunakan oleh klub, bagian dari backup verifikasi akhir," tambahnya.
Sementara mengenai format home-away, masih belum ditentukan. Memang diakui Ferry banyak klub yang minta format semula namun terganjal proses verifikasi.
"Memang ada dua kemungkinan, itu yang diinginkan oleh teman-teman klub, dengan sistem buble hambatan-hambatan stadion verifikasi tadi menjadi poin penting. Kemudian, ada juga keinginan dengan sistem bubble," jelasnya.
"LIB dalam posisi yang belum bisa memutuskan apakah ini bubble apakah tetap menggunakan sistem home-away. Verifikasi tetap harus dilalui, kemudian bubble sistem ini kami harus mengkaji dimana tempat yang paling tepat kalau sistem buble," pungkasnya.