Suara.com - Kegagalan timnas Portugal melaju ke fase semifinal Piala Dunia 2022 seusai tumbang dari Maroko di partai delapan besar turut diwarnai dengan tangisan Cristiano Ronaldo.
Tangisan Cristiano Ronaldo pecah setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga antara Portugal melawan Maroko. Pada laga yang berlangsung di Stadion Al-Thumama, Qatar, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB, Maroko menang 1-0 dan melenggang ke fase semifinal Piala Dunia 2022.
Dengan kekalahan ini, Cristiano Ronaldo gagal mewujudkan ambisi besarnya untuk membawa Portugal meraih gelar juara Piala Dunia 2022. Perjuangan yang berakhir dengan kegagalan ini harus ditutup dengan tangisan dari sang megabintang.
Pada pertandingan ini, CR7 memang tak memulai laga sejak menit awal. Dia harus bersabar untuk menyaksikan perjuangan rekan-rekannya dari bangku cadangan.
Baca Juga: Profil Youssef En-Nesyri, Bintang Kemenangan Maroko Atas Portugal di Perempat Final Piala Dunia 2022
Baru pada menit ke-41, eks-pemain Manchester United ini mendapatkan kesempatan bermain. Saat itu, Portugal sudah dalam keadaan tertinggal 0-1 dari Maroko via gol Youssef En-Nesyri.
Setelah berjibaku di atas lapangan dan mendapat sejumlah peluang untuk memecah kebuntuan, peluit panjang pun akhirnya ditiupkan oleh wasit.
Pertandingan pun terakhir. Air mata Cristiano Ronaldo mengucur membasahi wajahnya. Berbagai mata lensa yang berada di stadion pun tak ingin ketinggalan untuk menyorot momen kesedihan sang megabintang.
Kesedihan ini memang cukup dipahami banyak orang. Sebab, gelaran Piala Dunia 2022 bisa saja menjadi gelaran terakhir bagi pemain yang dibesarkan oleh Sporting Lisbon tersebut.
Sebab, saat ini usianya sudah menginjak 37 tahun. Pada Piala Dunia edisi berikutnya, yakni 2026, umur sang bintang akan memasuki kepala empat
Baca Juga: Inggris Dikalahkan Prancis, Gareth Southgate Tak Mau Salahkan Harry Kane
Seraya menutupi wajahnya yang bahas akibat air mat aitu, langkah CR7 menuntunnya meninggalkan lapangan. Dia berjalan sembari menundukkan kepala.
Menuju ruang ganti, Ronaldo tetap saja tak bisa menegakkan kepalanya. Tangannya senantiasa menempel di muka, untuk menutupi isak tangis kapten timnas Portugal ini menuju ruang ganti.
Penulis: Muh Faiz Alfarizie