Suara.com - Pemerintah Iran telah menahan seorang kepala polisi terkait kasus penembakan yang menewaskan seorang fans timnas Iran yang merayakan kemenangan Amerika Serikat di Piala Dunia 2022.
Dilansir dari AFP, Jumat (9/12/2022), Mehran Samak, 27, meninggal di utara kota Bandar Anzali pada 30 November lalu, setelah terkena peluru senapan, kata media hukum Mizan Online.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita negara IRNA, Samak terbunuh "dalam suatu kerumunan", setelah kekalahan tim Iran dari musuh bebuyutan Amerika Serikat.
Kekalahan dari Amerika Serikat di Qatar itu menyingkirkan Iran dari turnamen tersebut dan mendapat tanggapan beragam dari pendukung pro dan anti-pemerintah.
"Almarhum Mehran Samak terkena senapan dan meninggal karena luka-lukanya," kata Kolonel Mahmoud Rajabi, penasihat hukum kepolisian provinsi Gilan.
![Timnas Iran vs Amerika Serikat dalam matchday ketiga Grup B Piala Dunia 2022 Qatar, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB. [FIFA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/30/93011-timnas-iran-vs-timnas-amerika-serikat.jpg)
Dia mengatakan kepada IRNA "sejumlah tersangka telah ditangkap" dalam penyelidikan, tetapi laporan itu tidak mengidentifikasi mereka.
"Sejumlah orang, termasuk Kolonel Jafar Javanmardi, mantan komandan kepolisian Bandar Anzali, sedang diselidiki," kata Rajabi.
Seorang pengacara yang mewakili keluarga Samak menulis di media sosial bahwa kepala polisi kota adalah salah satu dari mereka yang ditangkap, menurut kantor berita Tasnim.
"Seminggu setelah kematian Mehran Samak dan berdasarkan bukti-bukti, Jafar Javanmardi, Komandan Polisi (Bandar) Anzali ... ditempatkan dalam penahanan pra-sidang," kata pengacara, Majid Ahmadi, dikutip Tasnim.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo: Timnas Portugal Terlalu Solid, Mustahil Dipecah Belah
Ahmadi menuduh Javanmardi telah didakwa melanggar aturan penggunaan senjata api, "yang mengakibatkan kematian Mehran Samak".