Suara.com - Roberto Martinez telah resmi meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Timnas Belgia setelah tim berjuluk Rode Duivels (Red Devils) gagal total di Piala Dunia 2022.
Martinez yang sudah melatih Belgia sejak 2016 resmi hengkang setelah kontraknya tak diperpanjang. Kontrak pelatih asal Spanyol itu kedaluwarsa seiring berakhirnya kampanye Belgia di Piala Dunia 2022 Qatar.
“Situasi saya sangat jelas. Ini adalah akhir bagi saya,” ujar Roberto Martinez baru-baru ini seperti dikutip dari ESPN.
Lantas, siapa saja sosok yang bisa menjadi pengganti Roberto Martinez sebagai pelatih baru Belgia? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Super Big Match Inggris vs Prancis di Perempat Final Piala Dunia 2022
Henry dilaporkan menjadi nama terdepan untuk menggantikan Martinez di kursi pelatih Belgia. Dilansir dariTyC Sports,Henry menjadi kandidat pelatih Belgia bersama Thomas Vermaelen.
Sebagai informasi, keduanya merupakan bagian dari staf kepelatihan Belgia saat ini. Henry dan Vermaelen merupakan asisten Martinez.
Henry masuk staf pelatih Belgia pada 2016 dan ikut membawa Belgia menempati peringkat tiga di Piala Dunia 2018. Setelah itu ia mundur dan menjadi pelatih AS Monaco.
Setelah gagal bersama Monaco, Henry sempat melatih tim MLS, Montreal Impact. Namun ia kembali gagal dan akhirnya menjadi asisten Martinez lagi sejak 2021 untuk Euro 2020.
Baca Juga: Belanda vs Argentina: Frenkie de Jong Akui Gentar Hadapi Lionel Messi
2. Zinedine Zidane
Zidane menjadi salah satu pelatih nganggur dengan kualitas mumpuni saat ini. Terakhir kali pria asal Prancis itu menjadi pelatih adalah menukangi Real Madrid.
Selama menjadi pelatih Madrid, Zidane meraih sukses besar dengan mempersembahkan tiga trofi Liga Champions, dua gelar Liga Spanyol, dua trofi Piala Super UEFA, hingga dua gelar Piala Dunia Antarklub.
3. Thomas Tuchel
Sama seperti Zidane, Tuchel menjadi pelatih mumpuni yang saat ini sedang nganggur. Ia meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea pada September kemarin.
Tuchel memang belum pernah melatih negara, tapi pengalamannya melatih klub sejak 2007 membuatnya punya banyak modal untuk menangani sebuah negara.
Ini dibuktikan dengan banyaknya trofi yang berhasil diraih Tuchel mulai dari DFB-Pokal bersama Borussia Dortmund, Ligue 1 bersama PSG, hingga Liga Champions bersama Chelsea.
[Aditia Rizki]