Suara.com - Pelatih Timnas Brasil, Tite, membalas kritik legenda Manchester United, Roy Keane, yang menyebut tim Selecao tak respek pada Timnas Korea Selatan (Korsel). Selebrasi gol para pemain Brasil yang diwarnai banyak menari memang memicu kontroversi.
Roy Keane mengkritik habis perayaan gol Brasil di laga babak 16 besar Piala Dunia 2022. Selecao menaklukkan Korea Selatan 4-1 di Stadium 974, Qatar, Selasa (6/12/2022) lalu.
Para pemain Brasil merayakan setiap gol yang bersarang dengan tarian. Bahkan pada gol ketiga yang dicetak Richarlison, Tite ikut menari dengan anak-anak asuhnya di pinggir lapangan.
Dalam pandangan Roy Keane, selebrasi joget Brasil merendahkan lawan. Dia terutama geram ketika Tite ikut-ikutan menari bersama para pemainnya.
Baca Juga: Belanda Sudah Punya Cara Matikan Lionel Messi, Louis van Gaal: Saya Tidak Bocorkan ke Media
"Saya belum pernah melihat joget yang begitu banyak. Ini seperti menonton Strictly (acara tv di BBC). Saya tidak percaya apa yang saya tonton. Saya tidak percaya apa yang saya saksikan," ucap Keane saat jadi pandit di ITV, Selasa.
"Saya tidak menyukainya. Saya tahu. (Pandit wanita) Eni (Aluko) menegaskan tentang budaya itu di Brasil dan joget itu dimaksudkan untuk itu. Namun, saya pikir itu benar-benar tidak menghormati lawan. Terlalu meremehkan, tidak ada respek. Skornya 4-0 dan mereka melakukannya setiap saat."
"Saya tidak keberatan dengan yang pertama, terlepas apa pun yang mereka lakukan, tapi tidak untuk yang setelah itu. Dan kemudian pelatih (Tite) ikut terlibat. Tidak, saya tidak senang dengan itu. Saya sama sekali tidak berpikir itu bagus," tukas mantan kapten Manchester United dan Timnas Republik Irlandia itu.
Komentar pedas Keane tersebut direspons keras Tite. Pelatih 61 tahun itu menilai apa yang dilakukan para pemainnya adalah simbol perayaan.
"Saya harus berhati-hati karena selalu ada orang-orang kasar yang mengatakan itu tidak sopan. Tradisi ini (selebrasi gol dengan menari) sudah ada di Timnas Brasil sejak dulu. Ini adalah demonstrasi kegembiraan, sebuah perayaan," ucap Tite, dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Spanyol Bukan Korban Pertama Ketangguhan Yassine Bounou, Coba Tanya Manchester United dan Inter
"Tidak respek? Itu sama sekali tidak benar. Kami tak akan pernah melakukan itu," imbuhnya.
Pernyataan Tite didukung penuh gelandang serang Brasil, Lucas Paqueta. Pemain West Ham United ini menyebut joget para penggawa Brasil tidak dimaksudkan untuk merendahkan lawan.
"Tarian adalah representasi dari kegembiraan kami setelah mencetak gol. Kami tidak melakukannya untuk merendahkan siapa pun, kami tidak berjoget di depan lawan kok," tutur Paqueta.
"Kami semua berkumpul untuk merayakannya. Jika mereka tidak menyukainya, maka tak ada lagi yang bisa dikatakan," pungkas eks pemain AC Milan dan Lyon itu.