Suara.com - Pelatih Spanyol Luis Enrique mengaku sudah memilih 3 penendang penalti terbaik untuk melawan Maroko di pertandingan lanjutan babak 16 besar Piala Dunia 2022. Namun pilihannya ternyata tidak mampu mengalahkan Maroko dalam adu penalti.
Sehingga Luis Enrique mengambil tanggung jawab penuh atas kekalahan timnya.
Meskipun Spanyol mendominasi penguasaan bola dan menahan Maroko untuk waktu yang lama selama 120 menit lebih dari regulasi dan perpanjangan waktu, pertandingan berakhir 0-0 dan berlanjut ke adu penalti.
Dalam adu penalti Spanyol memiliki dua percobaan yang diselamatkan oleh Yassine Bounou, kipr dan satu lagi membentur tiang gawang sebelum Achraf Hakimi mencetak gol kemenangan dari titik penalti untuk tim Afrika itu.
Baca Juga: Ronaldo Nyelonong Pergi saat Pemain Portugal Selebrasi, Ngambek Lagi?
"Saya memilih tiga penendang penalti pertama, yang menurut saya merupakan spesialis terbaik di lapangan. Kami bahkan tidak mencapai yang keempat. Bounou adalah penjaga gawang yang spektakuler dalam aspek ini; dia memiliki persentase yang tinggi dalam melakukan tendangan ke kanan. cara. Dia hebat," kata dia, dikutip dari ESPN.
Sudah siapkan skenario penalti
Padahal, Pelatih Spanyol Luis Enrique sudah mengantisipasi adu penalti melawan Maroko dalam lajutan babak 16 besar Piala Dunia 2022. Spanyol tak mau gagal seperti yang dia alami melawan Italia di EURO tahun lalu.
Enrique pun sempat pede sudah siap gempur Maroko. Dia pun sudah mengatur tugas para pemainnya selama setahun terakhir untuk mengantisipasi menghadapi tendangan penalti di babak sistem gugur Piala Dunia 2022 Qatar.
"Lebih dari setahun yang lalu, di salah satu kamp Spanyol, saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus tiba di sini dengan setidaknya 1.000 penalti," kata Enrique sebelum pertandingan, dikutip dari BBC.
Baca Juga: Mengenal Yassine Bounou, Kiper Maroko yang Bikin Spanyol Mati Kutu di Piala Dunia 2022
"Kami memiliki penjaga gawang yang sangat bagus, salah satu dari ketiganya dapat melakukannya dengan sangat baik dalam situasi ini. Setiap kali kami menyelesaikan latihan, saya melihat banyak pemain mengambil penalti."