Suara.com - Reporter Denmark ditahan polisi Qatar karena liput demo anti Iran di sela-sela Piala Dunia Qatar di Doha. Mereka ditangkap dan ditahan.
Demo terjadi dengan ricuh. Saat itu digambarkan massa pendukung pemerintah menyerang pendemo anti pemerintah.
Jurnalis yang ditangkap disebutkan bernama Rasmus Tantholdt, dari jaringan TV2 Denmark.
Dia merekam para penggemar Iran yang bentrok atas protes hak-hak perempuan yang sedang berlangsung setelah pertandingan Iran v AS pada hari Selasa, 29 November kemarin,
“[Saya] ditahan oleh polisi Qatar karena merekam orang-orang Iran yang [diserang] oleh orang-orang Iran yang pro-pemerintah,” begitu tweet wartawan itu, dikutip dari Independent.
Ini kedua kali kekerasan terhadap jurnalis Denmark terjadi. Dan juga terjadi pada jurnalis TV2 Denmark.
Saat itu sang reporter, Rasmus Tantholdt sedang mengudara langsung untuk penyiar TV2. Tiba-tiba mobil golf yang membawa staf keamanan muncul di belakangnya.
Salah satu dari mereka melambai ke kamera sementara yang lain memegangnya dan menutupi lensa.
"Tuan, Anda mengundang (jurnalis dari) seluruh dunia untuk datang ke sini, mengapa kami tidak dapat membuat liputan? Ini tempat umum," kata Rasmus Tantholdt, dikutip dari Daily Mail.
Rasmus Tantholdt pun menunjukan kartu pers.