Suara.com - Seorang fan Timnas Inggris bernama Anthony Johnson mengaku jadi sasaran penggeledahan panjang oleh petugas Piala Dunia 2022 karena menggunakan atribut pelangi ke stadion.
Johnson, yang merupakan fan pemegang kartu anggota perjalanan resmi Inggris, digeledah saat hendak memasuki Stadion Al Bayt di Qatar untuk menyaksikan laga Belanda vs tuan rumah pada Selasa (29/11/2022).
Dia mengenakan kaus yang memiliki logo Inggris dengan warna pelangi dan topi bisbol yang merupakan bagian dari rangkaian merchandise "black pride splatter" dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Johnson, yang telah menghadiri delapan pertandingan di turnamen tanpa masalah, mengaku digeledah hingga telanjang bulat oleh petugas Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Aliou Cisse: Kemenangan Senegal untuk Sadio Mane
Dia diberi tahu bahwa petugas melakukan itu karena terdeteksi logam di tubuhnya meski pada akhir pemeriksaan tidak ditemukan benda yang dimaksud dalam pakaian atau badan Johson.
“Mereka mengatakan saya memiliki beberapa logam dan mengantar saya ke area pribadi di mana mereka meminta saya untuk melepas celana pendek saya, lalu sepatu saya, lalu turunkan celana saya, lalu celana dalam saya, lalu telanjang bulat," kata Johsnon kepada INews.co.uk dikutip dari Mirror, Rabu (30/11/2022).
“Sepanjang waktu, pria itu mengibaskan tubuh dan pakaianku. Dia hampir meminta maaf pada akhirnya karena jelas bagi kami berdua dia tidak akan menemukan apa pun."
Setelah melalui penggeledahan 10 menit itu, Johnson kemudian ditahan lebih lama lagi, dengan topinya terbukti menjadi masalah bagi petugas keamanan.
Dia dicegah memasuki stadion sekali lagi sebelum akhirnya dibebaskan setelah seorang polisi turun tangan.
Baca Juga: Rekor Memalukan Timnas Qatar, Tuan Rumah Pertama yang Tersingkir Tanpa Poin di Piala Dunia
“Ada tujuh orang yang berdiri di sekitar saya – empat polisi, satu orang berseragam FIFA dan dua lainnya berpakaian tradisional Qatar,” kata Johsnon.
“Dia meminta saya melepas topi saya. Saya mengatakan bahwa saya berhak untuk memakainya dan bahwa FIFA baru mengonfirmasi tiga hari yang lalu bahwa bendera pelangi dan pakaian dapat diterima di stadion. Dia berkata 'Kami tidak peduli apa yang FIFA katakan, kami memutuskan apa yang masuk'."
Awal pekan ini, ketua Piala Dunia Qatar Hassan Al-Thawadi telah menegaskan bahwa negaranya terbuka untuk semua orang, tetapi siapapun harus menghormati agama mereka yakni Islam.
“Sejak hari pertama, kami telah mengatakan bahwa semua orang diterima. Kami juga meminta orang-orang untuk datang dan menghormati budaya kami, agama kami," kata Al-Thawadi.
“Ini bukan budaya Qatar atau agama Qatar, nilai-nilai ini bersifat regional. Ini untuk dunia Islam, dunia Arab, Timur Tengah."