Suara.com - Pemain Timnas Iran diancam keluarga mereka akan disiksa jika tak menyanyikan lagu kebangsaan Iran di laga melawan Amerika Serikat. Akhirnya para pemain ikut nyanyikan lagu kebangsaan Iran, yang dalam pertandingan sebelumnya bungkam.
Mereka mengalami tekanan politik dari pemerintah negaranya sendiri.
Sebuah laporan dari CNN menjelaskan para pemain sepak bola Iran diberi tahu bahwa keluarga mereka akan menghadapi "kekerasan dan penyiksaan" jika mereka tidak menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan AS.
Dikutip dari Mirror, mereka dilaporkan dibawa ke pertemuan dengan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sebelum pertandingan.
Baca Juga: Aliou Cisse: Kemenangan Senegal untuk Sadio Mane
Sebelumnya Pelatih Iran Carlos Queiroz bereaksi dengan marah kepada wartawan yang menanyakan tentang situasi di Teheran.
“Bagi mereka yang datang untuk mengganggu tim dengan isu-isu yang tidak hanya tentang opini sepak bola, mereka tidak diterima karena anak laki-laki kami, mereka hanya anak sepak bola biasa,” kata Queiroz pada konferensi pers pekan lalu.
“Biarkan anak-anak bermain game. Karena inilah yang mereka cari. Mereka ingin mewakili negara, mewakili rakyat, seperti tim nasional lainnya yang ada di sini. Dan semua tim nasional, ada masalah di rumah.”
Christian Pulisic membawa Amerika Serikat ke babak 16 besar Piala Dunia setelah mengalahkan Iran 1-0 dalam pertandingan bernuansa politik di Grup B, Selasa dini hari.
Pulisic mencetak gol semata wayang ini pada menit ke-38 untuk meretas pertemuan dengan juara Grup A Belanda dalam pertandingan 16 besar Sabtu pekan ini.
Baca Juga: Rekor Memalukan Timnas Qatar, Tuan Rumah Pertama yang Tersingkir Tanpa Poin di Piala Dunia
Tim muda AS asuhan pelatih Gregg Berhalter pantas memenangkan pertandingan ketiganya melawan seteru ideologis AS itu.
Meskipun diselimuti nuansa politik, pertandingan di Stadion Al Thumama Doha, itu dimainkan tanpa kontroversi karena AS membalas kekalahan Piala Dunia 1998 mereka atas Iran yang membuatnya menjadi tim Asia kedua yang tersingkir dari turnamen ini setelah Qatar.