Suara.com - Seorang Tiktokers sekaligus komedia Australia wawancara para penonton palsu Piala Dunia 2022 Qatar. Terutama mereka yang dibayar untuk menjadi fans Brasil. Di antara mereka ternyata warga negara India.
Tiktokers itu adalah Jon-Bernard Kairouz di TikTok-nya. Niat Jon-Bernard Kairouz ingin mengkonfirmasi kebenaran kabar jika banyak fans palsu di Piala Dunia Qatar.
Ternyata benar saja, ada fans palsu itu.
“Saya bukan penggemar sepak bola, saya penggemar kriket,” jawab seorang pria kepada Kairouz, yang ditanya soal pengetahuan soal Timnas Brasil.
Baca Juga: 5 Negara Asia yang Pernah Rasakan Kemenangan di Piala Dunia
Beberapa penggemar lain ditanya siapa pemain favorit dari Timnas Brasil. Sebagian menjawab Neymar.
Namun begitu ditanya nama pemain lain, mereka tidak tahu.
"Saya tidak tahu."
Sebelumnya, dalam liputan BBC, BBC menemukan banyak anggota program Fan Leader telah diminta menandatangani kontrak sekaligus menerima insentif dari pihak penyelenggara turnamen.
Sejumlah dokumen yang dilihat BBC, serta kesaksian dari beberapa pejabat penyelenggara, menegaskan banyak suporter asing telah ditawari penerbangan gratis ke Qatar dan akomodasi sebagai bagian dari inisiatif, yang menurut penyelenggara, untuk "mengalami menjadi penggemar yang baik."
Sebagai imbalannya, para penggemar diminta menandatangani kode etik di mana mereka sepakat "memasukkan konten S[upreme] C[ommittee] yang sesuai ke dalam unggahan Anda" dan menyukai serta membagikan kembali materi itu kepada pihak ketiga.
Komite Tertinggi (SC) adalah badan penyelenggara di balik Piala Dunia FIFA Qatar 2022.
Sementara dalam perjanjian tersebut, fans diberitahu bahwa mereka tidak diharapkan menjadi "corong bagi Qatar", mereka diberitahu agar tidak "meremehkan Komite Tertinggi Qatar" atau "Piala Dunia Qatar 2022."
Pierre Cornez, staf humas asosiasi sepak bola Belgia, mengatakan fans juga diberikan "satu tiket gratis untuk pertandingan pertama dan upacara pembukaan."
Dia mengatakan tawaran itu tidak hanya dibuat bagi penggemar timnas Belgia, tetapi untuk "semua negara yang bermain di Piala Dunia ini."
Dia juga mengatakan tidak semua fans mengambil bagian dalam skema dan akhirnya menandatangani perjanjian.