Suara.com - Dewan direksi Juventus, presiden Andrea Agnelli dan wakil presiden Pavel Nedved mengundurkan diri secara massal dari jabatannya pada Senin (28/11/2022).
Dilansir dari ESPN, Selasa (29/11/2022), keputusan itu terjadi tak lama setelah Kantor Kejaksaan Umum Turin menyelidiki dugaan penipuan akuntansi dan pembayaran tersembunyi kepada para pemain.
Di awal pandemi COVID-19, Juventus mengatakan 23 pemain setuju untuk memotong gaji mereka selama empat bulan untuk membantu klub melewati krisis. Namun diklaim para pemain hanya merelakan gaji satu bulan.
Jaksa telah menyelidiki sejak tahun lalu apakah Juventus, yang terdaftar di bursa saham Milan, menguangkan komisi ilegal dari transfer dan pinjaman pemain.
Baca Juga: Sangarnya Napoli Musim Ini: Menang Lagi, Menang Terus, Menang Melulu!
Kasus ini juga menjajaki apakah investor disesatkan dengan faktur yang dikeluarkan untuk transaksi yang tidak menunjukkan pendapatan dan bisa dianggap sebagai penghitungan keuangan palsu.
Juventus mengatakan tahun lalu bahwa mereka bekerja sama dengan para penyelidik tetapi diyakini "telah bertindak sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang mengatur persiapan laporan keuangan."
Raksasa Serie A saat ini duduk di urutan ketiga klasemen, 10 poin di belakang Napoli yang berada di posisi teratas.
Tim asuhan Massimiliano Allegri juga telah tersingkir dari fase grup Liga Champions menyusul serangkaian hasil buruk yang cukup mengejutkan.
Rapat pemegang saham Juventus yang dijadwalkan ulang pada 27 Desember ditunda lagi hingga 18 Januari untuk memilih dewan baru.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Bungkam Udinese, Napoli Makin Kokoh di Puncak Klasemen Serie A