Kerajaan Bicara Kemungkinan Investor Arab Saudi Beli Manchester United dan Liverpool

Jum'at, 25 November 2022 | 13:01 WIB
Kerajaan Bicara Kemungkinan Investor Arab Saudi Beli Manchester United dan Liverpool
Manajer Manchester United Erik ten Hag memberi isyarat di pinggir lapangan selama matchday pekan ke-15 Liga Inggris antara Aston Villa vs Manchester Utd di Villa Park di Birmingham, Inggris pada 6 November 2022. Geoff Caddick / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu investor yang dinilai paling kemungkinan membeli Manchester United dan Liverpool adalah dari Arab Saudi. Pihak Kerajaan Arab Saudi bicara soal kemungkinan pembelian itu.

Secara mengejutkan Menteri olahraga Arab Saudi mengatakan pemerintah pasti akan mendukung setiap tawaran sektor swasta untuk Manchester United dan Liverpool.

Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool, awal bulan ini mengumumkan akan menyambut investasi baru di klub.

Sementara keluarga Glazer mengatakan mereka akan menjajaki penjualan Manchester United.

Baca Juga: Apple Tertarik Beli Manchester United Rp 110 Triliun, Bisa Jadi Klub Terkaya di Dunia

Beberapa klub Liga Inggris sebelumnya memang dibeli oleh pengusaha Arab Saudi.

Sebut saja Newcastle United yang diambil alih oleh pemilik Saudi pada Oktober 2021.

Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, menteri olahraga kerajaan Arab Saudi mengatakan pemerintah akan sangat tertarik dengan kemungkinan mengambil alih dua klub terbesar di Eropa.

"Dari sektor swasta, saya tidak dapat berbicara atas nama mereka, tetapi ada banyak minat dan selera serta ada banyak gairah tentang sepak bola," dikutip dari BBC Sport.

Liga Inggris merupakan liga yang paling banyak ditonton di Arab Saudi. Selain itu penggemar Liga Premier juga sangat banyak.

Baca Juga: Jika Cristiano Ronaldo Pilih Berkarier di Luar Liga Eropa, 3 Liga Asia Ini Mungkin Cocok

“Kami pasti akan mendukungnya jika ada sektor swasta [Saudi] yang masuk, karena kami tahu itu akan berdampak positif pada olahraga di dalam kerajaan."

"Jika ada investor yang mau melakukannya dan jumlahnya bertambah, mengapa tidak?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI