Suara.com - Masih ingat dengan sosok Janny Sikazwe? Wasit yang sempat viral karena keputusan kontroversialnya di Piala Afrika 2021 ini dipercaya memimpin laga Piala Dunia 2022.
Sikazwe menjadi pengadil di atas lapangan pada laga Grup F antara Belgia vs Kanada, Kamis (24/11/2022) dini hari WIB. Di laga tersebut, Timnas Belgia menang 1-0 via gol Michy Batshuayi.
Secara keseluruhan, Sikazwe dianggap mampu menjadi pengadil yang baik. Namun, di babak kedua ada beberapa keputusan yang dipertanyakan.
Di antarnya adalah dua pelanggaran di kotak penalti, tapi ia memutuskan tak melihat tayangan ulang di VAR. Padahal, ia disarankan untuk melihat ulang pelanggaran tersebut.
Hal ini kemudian mengingatkan publik akan kontroversi yang dilakukannya pada laga Tunisia vs Mali di Piala Afrika 2021. Saat laga belum rampung 90 menit, Sikazwe sudah meniup peluit panjang tanda sudah rampung.
Sontak, aksi wasit asal Zambia ini memantik respons. Terlebih Tunisia yang ketika itu marah besar lantaran mengejar ketertinggalan. Dengan memimpin laga sebesar Piala Dunia 222, Sikazwe masih menjadi perbincangan. Siapakah dia?
Profil Janny Sikazwe
Sikazwe adalah salah satu wasit paling senior dari negara Afrika. Pria kelahiran 1979 ini telah menjadi wasit internasional FIFA sejak 2007.
Dengan pengalamannya itu, Sikazwe punya jam terbang tinggi memimpin sejumlah pertandingan bergengsi di berbagai kompetisi, baik tingkat klub maupun internasional.
Baca Juga: Patah Rahang, Bintang Timnas Arab Saudi Harus Dioperasi, Terancam Absen di Sisa Piala Dunia 2022
Sebagai wasit yang terlatih, ia membuat terobosan sebagai wasit pada 2008. Ketika itu ia menggantikan orang yang jatuh sakit di Kejuaraan CAF U-20. Sejak itu, kariernya menanjak.
Sikazwe pernah menjadi wasit di ajang Piala Afrika 2015, yang kemudian membawanya memimpin final Piala Dunia Antarklub 2016 antara Real Madrid dan Kashima Antlers dan final Piala Afrika 2017 antara Kamerun dan Mesir.
Ia juga menjadi wasit Zambia pertama yang memimpin pertandingan di Piala Dunia. Dua di antaranya adalah Belgia vs Panama dan Jepang vs Polandia.
Namun, sederet masalah sempat menghampiri Sikazwe. Ambil contoh pada 2018 lalu ketika ia mendapat tuduhan korupsi selama pertandingan Liga Champions CAF antara Esperance dan Primiero Agosto. Tapi, hukuman tersebut dicabut pada Januari 2019 ketika ia dibebaskan dalam sidang disipliner.
Terbaru, di ajang ke-33 Piala Afrika, Sikazwe terlibat dalam keputusan yang kontroversial saat meniup peluitnya untuk waktu penuh pada dua kesempatan berbeda.
Janny Sikazwe awalnya meniup untuk waktu penuh pada 85 menit - lima menit sebelum waktu regulasi - kemudian sekali lagi sebelum 90 menit.
Terlepas dari sederet kontroversi itu, Janny Sikazwe nyatanya tetap mendapat kepercayaan untuk memimpin laga di Piala Dunia 2022. Tugas pertamanya adalah menjadi pengadil di laga Belgia vs Kanada.
[Aditia Rizki]