Suara.com - Pemain Timnas Jerman kompak menutup mulutnya selama melakukan sesi foto sebelum kick-off menghadapi Jepang dalam matchday pertama Grup E Piala Dunia 2022 Qatar, Rabu (23/11/2022) malam WIB.
Dilansir dari BBC, hal itu merupakan isyarat skuad Der Panzer mengkritik keputusan FIFA yang mengancam pemain dengan hukuman kartu kuning apabila mengenakan ban kapten OneLove selama pertandingan di Qatar.
Sebelum mendapat ultimatum FIFA, kapten dari tujuh negara Eropa sepakat untuk tetap mengenakan ban kapten "pelangi" yang melambangkan keragaman dan inklusi khususnya untuk kaum LGBT.
Namun setelah munculnya ancaman, mereka semua kompak mengurungkan niat tersebut dengan Timnas Jerman jadi salah satu pihak paling vokal mengkritik keputusan FIFA itu.
"Itu bukan tentang membuat pernyataan politik," kata federasi sepak bola Jerman (DFB) di Twitter.
![Pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick (tengah) menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan. [Ronny Hartmann / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/26/88095-hansi-flick-timnas-jerman.jpg)
“Hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami."
"Menolak ban kapten sama dengan menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami."
Jerman adalah salah satu tim yang berencana mengenakan ban kapten OneLove, bersama dengan Inggris, Wales, Belgia, Denmark, Belanda, dan Swiss.
![Starting eleven Timnas Jerman di laga UEFA Nations League kontra Inggris di Wembley, London, Selasa (27/9/2022) dini hari WIB. [Ben Stansall / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/27/16263-timnas-jerman.jpg)
FIFA kini membuat sendiri kampanye 'No Discrimination' yang akan dimulai dari perempat final.
Baca Juga: 3 Pemain Muslim Timnas Jerman di Piala Dunia 2022, Tak Terlihat dari Nama Mereka
Kapten sekarang akan diizinkan untuk memakai ban lengan 'No Discrimination' selama turnamen berlangsung.