Jurnalis Israel Ditolak Mentah-mentah Warga Qatar saat Minta Wawancara soal Piala Dunia 2022, Solidaritas Palestina

Rabu, 23 November 2022 | 07:18 WIB
Jurnalis Israel Ditolak Mentah-mentah Warga Qatar saat Minta Wawancara soal Piala Dunia 2022, Solidaritas Palestina
Nasib menyakitkan diterima jurnalis Israel saat ingin mewawancara warga Qatar tentang Piala Dunia 2022. (middleeasteye)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib menyakitkan diterima jurnalis Israel saat ingin mewawancara warga Qatar tentang Piala Dunia 2022. Jurnalis Israel itu ditolak mentah-mentah oleh warga Qatar.

Wawancara itu dilakukan diarea penggemar Piala Dunia 2022. Penolakan wawancara itu sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang digempur tentara Israel.

Warga Qatar dan penggemar sepak bola menolak untuk berbicara dengan wartawan Israel setelah mengetahui untuk siapa mereka bekerja.

Rekaman video permintaan wawancara oleh jurnalis Israel itu beredar online.

Baca Juga: Lucas Hernandez Dikhawatirkan Tidak Bisa Lagi Bela Prancis di Piala Dunia 2022 karena Cedera Parah di Lutut

Di sana menunjukkan dua penggemar Saudi, seorang warga Qatar dan tiga penggemar Lebanon berjalan menjauh dari wartawan Israel.

Yang lainnya mengibarkan bendera Palestina di belakang wartawan Israel sebagai unjuk rasa boikot.

Seorang reporter dengan Channel 12 Israel juga disadarkan oleh para penggemar Lebanon, yang dia sampaikan dalam bahasa Arab setelah upacara pembukaan Piala Dunia pada hari Minggu.

"Apakah Anda orang Lebanon? Saya orang Israel!" kata pembawa acara dalam bahasa Arab.

Para penggemar segera menghampiri si jurnalis, dengan satu orang kembali mengatakan, "Ini disebut Palestina - tidak ada Israel."

Baca Juga: Berikut 9 Fakta Menarik Usai Prancis Melibas Australia 4-1 di Piala Dunia 2022

Wartawan Israel itu pun diusir secara tidak langsung.

Rana Idris, warga negara Sudan yang bekerja di Doha, mengatakan tidak mungkin dia mau menerima wawancara dengan media Israel.

"Israel tidak ada," katanya kepada Middle East Eye.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI