Polemik Pemakaian Simbol Pelangi LGBT di Piala Dunia 2022, Harry Kane Akhirnya Turuti Lepas Ban

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 22 November 2022 | 18:45 WIB
Polemik Pemakaian Simbol Pelangi LGBT di Piala Dunia 2022, Harry Kane Akhirnya Turuti Lepas Ban
Polemik Pemakaian Ban One Love Di Piala Dunia 2022 [Instagram/harrykane]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Simbol LGBT jadi perdebatan panas dalam Piala Dunia 2022. Kepala Keamanan Piala Dunia 2022 Qatar, Abdullah Al Nasari, menyampaikan adanya larangan simbol maupun sikap atau kampanye dari kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di negeri Timur Tengah tersebut.

Abdullah Al Nasari menyatakan tidak memberi toleransi terhadap apapun yang berkaitan dengan LGBT selama berlangsungnya Piala Dunia 2022. Hal ini pun selaras dengan Qatar yang merupakan salah satu negara di dunia yang terkenal dengan agama Islam dan menentang LGBT.

Hal ini pun kemudian menjadi polemik. Terdapat pihak yang pro dan kontra. Berkaitan dengan pihak yang pro, Abdullah menyatakan alasan pelarang tersebut adalah karena kehadiran penonton adalah untuk membeli tiket, bukan berdemonstrasi.

Ban 'One Love'

Baca Juga: Waduh! Slavko Vincic Wasit yang Bikin Tiga Gol Argentina Dianulir Diduga Terlibat Jaringan Prostitusi

Awalnya, Inggris, Belgia, Jerman, Wales, Denmark, Swiss dan Belanda menentang keras larangan itu. Ketujuh negara tersebut memberikan sinyal bahwa akan tetap menggunakan ban kapten One Love bercorak pelangi.

Penggunaan ban lengan One Love merupakan cara pemain menyatakan pentingnya inklusivitas dan penghapusan tindakan diskriminasi. Kapten Inggris Harry Kane pun sempat ingin memakai ban itu, tetapi diurungkan. Selain Harry Kane, Kiper Timnas Jerman pun juga sempat berencana mengenakan ban One Love.

Isu ini pun memancing komentar aktivis dan juru kampanye hak LGBTQ+. Mereka mengecam FIFA yang menjatuhkan sanksi kartu kuning kepada pemain yang mengenakan ban One Love. Bagi mereka, ini adalah bentuk diskriminasi ketika mereka menjadi diri mereka sendiri. 

Pride in Football yang merupakan jaringan kelompok pendukung LGBTQ+ pun turut mengecam atas larangan ini. Pihaknya mengatakan, ini bentuk pengabaian hak fundamental manusia untuk bebas berbicara.

Inggris beserta negara Eropa lainnya pun tunduk dengan kebijakan tersebut. Pihaknya tidak ingin mengambil risiko performa tim di lapangan.

Baca Juga: Ekspresi Gembira Rafathar saat Inggris Cetak Gol di Piala Dunia 2022 Qatar: Happy To The MAX

Pihak yang Pro dengan Kebijakan Qatar

Salah satu pihak yang pro dengan kebijakan ini adalah James Cleverly selaku Menteri Luar Negeri Inggris. James Cleverly mengatakan bahwa penggemar sepak bola LGBTQ+ harus menghormati hukum negara tersebut.

Larangan FIFA Soal Ban 'One Love'

Menanggapi hal tersebut, FIFA pun mengancam seluruh kapten yang nekat memakai ban One Love maka akan dikenakan sanksi berupa kartu kuning, tidak hanya denda. Kemudian, ketujuh negara tersebut pun menerima ketentuan FIFA dan tidak menggunakan ban One Love tersebut.

FIFA menetapkan larangan ini karena permintaan dari pemerintah Qatar. FIFA pun tidak dapat membiarkan para pemain mendapatkan sanksi atau bahkan dipaksa meninggalkan area permainan.

Sebagai alternatif, FIFA pun memperbolehkan adanya kampanye ‘No Discirmination’ atau persatuan. Seluruh kapten pun diwajibkan mengenakan ban kapten dari FIFA. Hal ini dilaksanakan untuk menjaga integritas lapangan permainan bagi semua peserta.

Kapten yang Setuju Tak Pakai Ban One Love

Kiper yang juga berperan sebagai Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris sepakat tidak memakai ban kapten One Love di Piala Dunia 2022. Hugo Lloris menghormati  tuan rumah Piala Dunia 2022. Hugo Lloris menyampaikan ia ingin menghormati budaya setempat dan baginya ini cukup sederhana.

Kapten timnas Inggris, Harry Kane, sebelumnya bersikukuh akan tetap mengenakan ban lengan 'One Love', namun pada akhirnya di laga versus Iran (21/11/2022), ia tampak tak mengenakannya.

Sejauh ini, ada 8 kapten timnas yang sudah menyetujui untuk tak mengenakan ban pelangi tersebut.

Jurnalis yang Dilarang Masuk Memakai Kaos Pelangi

Seorang jurnalis asal Amerika Serikat bernama Grant Wahl ditahan pihak keamanan ketika meliput berlangsungnya Piala Dunia 2022. Pasalnya, ia mengenakan kaos motif pelangi dan harus melepasnya. Hal ini dianggap sebagai dukungan kelompok LGBT.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI