Suara.com - Iran ancam serang lokasi Piala Dunia 2022 di Qatar menyusul publik dunia ikut-ikutan mendukung demo anti pemerintah di Iran. Ancaman itu dikatakan Kepala Intelijen Mayor Jenderal Aharon Haliva.
Gelombang protes anti pemerintah itu dipicu oleh kematian seorang wanita muda, Mahsa Amini, setelah penangkapannya oleh polisi moralitas di Teheran pada bulan September.
Dia berbicara di konferensi Institute for National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel.
Dia menjelaskan protes yang melanda Iran sangat luar biasa dan telah berubah menjadi pemberontakan sipil.
“Jumlah korban jiwa, serangan terhadap simbol nasional – ini sangat meresahkan rezim, apalagi ditambah dengan sanksi, tekanan internasional yang ada, dan situasi ekonomi yang sulit,” katanya, dikutip dari Times Of Israel.
“Ada kekhawatiran nyata ini membahayakan rezim,” kata Haliva.
"Saya memberi tahu Anda bahwa Iran sekarang mempertimbangkan untuk menyerang Piala Dunia di Qatar juga," katanya.
“Satu-satunya hal yang menahan mereka adalah bagaimana reaksi warga Qatar.”
Pemain Timnas Iran tak nyanyikan lagu kebangsaan
Pemain Timnas Iran tak nyanyikan lagu kebangsaan saat melawan Inggris di Piala Dunia 2022. Dalam seremoni pembukaan pertandingan, Timnas Iran terlihat tidak menggerakkan bibirnya saat lagu kebangsaan Iran dikumandangkan.