Suara.com - Jurnalis Olahraga Amerika Serikat dilarang masuk stadion Piala Dunia 2022 Qatar karena pakai baju gambar pelangi. Bahkan jurnalis bernama Grant Wahl itu mengaku ditahan tak bisa ke mana-mana selama 30 menit di luar stadion.
Peristiwa itu terjadi di luar stadion jelang pertandingan Amerika Serikat vs Wales kemarin (Selasa dini hari waktu Indonesia).
"Anda harus mengganti baju Anda, itu tidak diperbolehkan," begitu kata petugas keamanan seperti ditirukan oleh Grant Wahl, dikutip dari Metro.
Grant Wahl juga mengklaim poselnya direbut paksa oleh si petugas keamanan.
Petugas keamanan lain mengatakan baju itu dinilai mengandung pesan politis di acara olahraga.
"Anda bisa membuatnya mudah. Lepaskan bajumu," kata petugas keamanan itu.
Lalu Grant Wahl pun curhat di Twitter.
"Saya masih memakai baju saya. Ditahan selama hampir setengah jam," kata dia.
Sebelumnya, dalam pertandingan yang sama fans Wales dipaksa lepas topi pelangi yang dicurigai kampanye LGBT atau homoseksual saat masuk Stadion Piala Dunia 2022 Qatar. Fans itu menghadiri pertandingan Amerika Serikat vs Wales.
Topi pelangi itu disita petugas keamanan stadion.
The Rainbow Wall merupakan identitas pendukung LGBTQ+. Topi itu memang dirancang untuk mengukung Timnas Wales juga.
Di antara yang disuruh mepelas topi pelangi adalah mantan kapten Wales Laura McAllister.
"Jadi, terlepas dari kata-kata baik dari @FIFAWorldCup sebelum acara @Cymru pelangi Topi ember disita di stadion, termasuk saya. Saya berbicara tentang ini dengan pelayan - kami memiliki bukti video. #PialaDunia2022 ini menjadi lebih baik tetapi kami akan melanjutkan membela nilai-nilai kita," kata Laura McAllister dalam tweetnya, dikutip dari Daily Star.
Dalam video itu, McAllister dihadapkan oleh staf keamanan setelah dia melewati detektor logam di pintu stadion. Dia mencoba untuk tetap memakai, tapi ditolak petugas stadion.
Menurut petugas, itu simbol terlarang.