Reporter Argentina Dirampok saat Siaran Langsung Piala Dunia 2022 Qatar di Zona Penonton, Dompet Dicopet

Selasa, 22 November 2022 | 07:08 WIB
Reporter Argentina Dirampok saat Siaran Langsung Piala Dunia 2022 Qatar di Zona Penonton, Dompet Dicopet
Seorang reporter Argentina dirampok saat siaran langsung meliput Piala Dunia 2022. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang reporter Argentina dirampok saat siaran langsung meliput Piala Dunia 2022. Aksi perampokan itu terjadi saat di reporter perempuan ini tengah wawancara dengan seorang suporter.

Tas selempang si perempuan ditarik dan dompet di dalamnya dicopet. Dia pun hanya bisa terbengong di rampok di Negara Islam.

Lalu di sesi siaran langsung lain, dia curhat tentang kejadian itu. Dia bercerita sudah lapor polisi dan dijanjikan si perempok akan ditangkap.

Dikutip dari Daily Star, wartawan Argentina itu bernama Dominique Metzger. Dia kehilangin dompetnya yang diambil dari tas selempangnya.

Baca Juga: Fans Wales Dipaksa Lepas Topi Pelangi saat Masuk Stadion Piala Dunia 2022 Qatar, Dicurigai Kampanye LGBT

Saat itu dia tengah liputan di zona penggemar di daerah Corniche Doha menjelang Qatar vs Ekuador pada hari Minggu.

Setelah menghubungi polisi, dia yakin pelakunya akan ditangkap tetapi terkejut setelah ditanya apakah dia ingin orang tersebut dideportasi atau dijatuhi hukuman penjara lima tahun.

"Polwan itu berkata kepada saya: 'Kami memiliki kamera berteknologi tinggi di mana-mana dan kami akan menemukan [pencuri] dengan deteksi wajah. Apa yang Anda ingin sistem peradilan lakukan ketika kami menemukannya?" kata Dominique di Instagram.

Bingung, Dominique bertanya apa maksudnya.

"Keadilan apa yang Anda inginkan? Hukuman apa yang Anda ingin kami berikan kepadanya? Apakah Anda ingin dia dihukum lima tahun penjara? Apakah Anda ingin dia dideportasi?"

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Amerika Serikat vs Wales Berakhir 1-1 di Piala Dunia 2022

Sebelumnya Qatar klaim akan mengerahkan lebih dari 50.000 anggota staf keamanan selama turnamen berlangsung untuk menangani lebih dari 1,2 juta pengunjung dari seluruh dunia.

Sekitar 15.000 kamera dengan pengenalan wajah telah ditempatkan di dalam dan sekitar stadion untuk meminimalkan kejahatan juga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI