Dia juga memberikan assist untuk kedua gol Porto dalam kemenangan atas Bayer Leverkusen guna memastikan tim asal Portugal itu lolos ke fase gugur.
Bersama Porto musim ini, Taremi telah mencetak 13 gol dan 8 assist hanya dalam 19 pertandingan. Sementara bersama Iran, dia sudah mengemas 27 gol dan 13 assist dalam 61 caps.
Jelas ketajaman Taremi akan menjadi salah satu momok untuk Timnas Inggris, yang tak pernah menang dan mencatatkan clean sheet dalam tiga laga terakhirnya jelang Piala Dunia 2022.
2. Keberadaan Harry Maguire

Berkebalikan dengan Taremi yang tengah on fire, Timnas Inggris memiliki salah satu bek tengah yang justru sedang berada dalam periode sulit yakni Harry Maguire.
Maguire musim ini tersingkir dari skuad utama Manchester United asuhan Erik ten Hag. Laga terakhirnya di Liga Champions bahkan terjadi pada Maret lalu ketika tim masih diasuh Ole Gunnar Solskjaer.
Musim ini, MU cuma bermain di Liga Europa yang level kompetitifnya kelas di bawah Liga Champions.
Kedatangan Lisandro Martinez membuat posisi Harry Maguire di jantung pertahanan Setan Merah kini tergusur. Bahkan, dia cuma jadi starter empat kali di Liga Inggris musim ini.
Situasi itu membuat banyak keraguan terkait performa Maguire bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2022. Southgate seperti melakukan perjudian dengan membawa pemain yang lama mendekam di bangku cadangan untuk tampil sebagai starter di lini belakang timnya.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Jelang Senegal vs Belanda: De Oranje Lagi On Fire, Juara Afrika Ompong
3. Performa Buruk Inggris