Jelang Kick Off Piala Dunia 2022, Presiden FIFA: Saya Merasa Gay

Minggu, 20 November 2022 | 12:41 WIB
Jelang Kick Off Piala Dunia 2022, Presiden FIFA: Saya Merasa Gay
Presiden FIFA, Gianni Infantino (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden FIFA Gianni Infantino membalas kritik publik terkait rekam jejak hak asasi manusia di Qatar pada Sabtu (19/11/2022) waktu setempat. Ia mengecam "kemunafikan" para kritikus Barat menjelang kick off Piala Dunia 2022.

Dalam konferensi pers pembukaan turnamen di Doha, Infantino turut menyatakan dukungannya terhadap komunitas LGBTQ dan pekerja migran.

“Pemberian pelajaran moral secara sepihak ini hanyalah kemunafikan,” kata pria kelahiran Swiss ini seperti dikutip News.com.au, Minggu (20/11/2022).

“Saya tidak ingin memberi Anda pelajaran hidup apa pun, tetapi apa yang terjadi di sini sangat, sangat tidak adil," tegasnya.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Turut Meriahkan Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar

Menurutnya, orang Eropa juga harus meminta maaf atas perbuatan mereka selama 3.000 tahun terakhir jika ingin memberikan pelajaran moral tentang hak asasi manusia.

"Atas apa yang telah dilakukan orang Eropa selama 3000 tahun terakhir, kita harus meminta maaf selama 3000 tahun ke depan sebelum mulai memberikan pelajaran moral kepada orang-orang," ucapnya.

Menjelang turnamen di Qatar, banyak pihak mengungkapkan kekhawatiran atas perlakuan Qatar terhadap pekerja migran, perempuan dan komunitas LGBTQ.

Infantino pun dengan menyatakan dukungannya untuk komunitas tersebut. Ia bahkan menyebut dirinya merasa sebagai orang Arab, pekerja migran hingga merasa gay.

“Hari ini saya merasa Qatar, hari ini saya merasa Arab, hari ini saya merasa Afrika, hari ini saya merasa gay, hari ini saya merasa cacat, hari ini saya merasa menjadi pekerja migran,” kata Infantino.

Baca Juga: Ustadz Kontroversial Zakir Naik Akan Ceramah di Piala Dunia 2022 Qatar

Pimpinan federasi sepak bola dunia ini juga mengaku paham rasanya mendapatkan diskriminasi dan diintimidasi. Apalagi, ia pernah menjadi korban bully di masa lalu.

“Saya bukan orang Qatar, Afrika, gay, cacat dan saya bukan benar-benar pekerja migran, tapi saya tahu apa artinya didiskriminasi dan diintimidasi," ungkapnya.

"Sebagai orang asing di negara asing, sebagai anak di sekolah saya diintimidasi karena saya memiliki rambut merah dan bintik-bintik. Saya dibully karena itu. Ada 1 miliar orang cacat di dunia dan tidak ada yang peduli,” tegasnya.

Namun, pernyataan Infantino itu justru mendapatkan olok-olokan oleh sejumlah warganet. Bahkan, pernyataannya disebut sebagai komentar paling aneh dan menyesatkan yang pernah ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI