Suara.com - Dengan emosional, Presiden FIFA Gianni Infantino menjawab kritik soal isu diskriminasi LGBT hingga pelanggaran HAM kepada pekerja migran proyek Piala Dunia 2022 Qatar. Gianni Infantino mengatakan hal itu di hadapan wartawan di Doha kemarin jelang Piala Dunia 2022 yang mulai digelar Minggu hari ini, 20 November 2022.
“Kami diajari banyak pelajaran dari orang Eropa, dari dunia Barat,” katanya, mengacu pada kritik terhadap catatan hak asasi manusia Qatar, dikutip dari CNN Internasional.
Gianni Infantino telah menghabiskan banyak waktu membela keputusan FIFA pada tahun 2010 untuk memberikan Piala Dunia ke Qatar. Meski saat itu bukan dia yang memutuskannya.
Piala Dunia 2022 Qatar di selimuti isu miring soal hak asasi manusia dari kematian pekerja migran dan kondisi yang dialami banyak orang. Selain itu diskriminasi LGBT juga banyak dibahas. Belum lagi pembatasan terhadap hak perempuan.
Baca Juga: Lima Fakta Menarik Seputar Piala Dunia Qatar 2022, Piala Dunia Termahal Sepanjang Masa
“Hari ini saya merasa seperti orang Qatar. Hari ini saya merasa Arab. Hari ini saya merasa Afrika. Hari ini aku merasa gay. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya merasa sebagai pekerja migran,” katanya di depan hadirin yang tertegun.
“Saya merasakan ini, semua ini, karena apa yang saya lihat dan apa yang saya diberitahu, karena saya tidak membaca, kalau tidak saya akan depresi."
Gianni Infantino mengatakan dirinya juga sebagai anak tenaga kerja asing.
“Apa yang saya lihat membawa saya kembali ke kisah pribadi saya. Saya adalah anak tenaga kerja asing. Orang tua saya bekerja sangat keras dalam situasi sulit,” kata Gianni Infantino.
Di balik itu semua, Gianni Infantino mengatakan kemajuan telah dibuat di Qatar dalam berbagai masalah. FIFA mengklaim ikut memperhatikan FIFA dalam mempersiapkan Piala Dunia 2022 Qatar.
Baca Juga: Berikut Rekor Pertemuan Qatar vs Ekuador Jelang Laga Pembuka Piala Dunia 2022
“Kita perlu berinvestasi dalam pendidikan, memberi mereka masa depan yang lebih baik, memberi mereka harapan. Kita semua harus mendidik diri kita sendiri, ”katanya.
Larangan penjualan alkohol atau bir
Gianni Infantino juga menjawab pertanyaan seputar keputusan menit terakhir untuk melarang penjualan alkohol di 8 stadion Piala Dunia 2022.
Dalam pernyataan FIFA yang dikeluarkan pada hari Jumat, badan pengatur mengatakan alkohol akan dijual di zona penggemar dan tempat berlisensi.
“Izinkan saya pertama-tama meyakinkan Anda bahwa setiap keputusan yang diambil di Piala Dunia ini adalah keputusan bersama antara Qatar dan FIFA,” katanya.
“Setiap keputusan didiskusikan, diperdebatkan dan diambil bersama.”
“Akan ada lebih dari 200 tempat di mana Anda dapat membeli alkohol di Qatar dan lebih dari 10 zona penggemar, di mana lebih dari 100.000 orang dapat minum alkohol secara bersamaan."
“Menurut saya pribadi, jika selama tiga jam sehari Anda tidak bisa minum bir, Anda akan selamat.”
“Terutama karena sebenarnya aturan yang sama berlaku di Prancis atau di Spanyol atau di Portugal atau di Skotlandia, di mana bir tidak diperbolehkan di stadion sekarang,” tambahnya.
“Tampaknya menjadi hal besar karena ini adalah negara Muslim, atau saya tidak tahu kenapa.”
Infantino mengakhiri konferensi pers dengan menegaskan bahwa semua orang akan aman di Qatar, di tengah kekhawatiran komunitas LGBT dengan pimpinan tertinggi negara beberapa kali, tidak hanya sekali. Mereka telah mengonfirmasi, dan saya dapat mengonfirmasi, bahwa semua orang diterima,” kata Infantino.
“Ini adalah persyaratan FIFA yang jelas. Setiap orang harus disambut, setiap orang yang datang ke Qatar disambut apapun agama, ras, orientasi seksual, kepercayaan yang dia miliki. Semua orang dipersilakan. Ini adalah persyaratan kami dan negara Qatar mematuhi persyaratan itu,” kata Gianni Infantino.