Suara.com - Timnas Indonesia U-20 hancur lebur ketika memainkan laga uji coba kontra Prancis U-20 di Pinatar Arena, Murcia, Spanyol, Jumat (18/11/2022) dini hari WIB. Garuda Nusantara dihajar enam gol tanpa balas.
Menurut pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong, terdapat beberapa aspek yang membuat timnya tidak berdaya dihadapan semifinalis Euro U-19 2022 itu.
Keberadaan dua calon pemain naturalisasi, Justin Hubner dan Ivar Jenner juga tak terlalu membantu tim Merah Putih dalam laga ini. Mereka kesulitan keluar dari tekanan lawan.
Gawang Cahya Supriadi pun habis dibobol Alexis Tibidi (4') Andy Diouf (11') dan Matthis Abline (39') di babak pertama, sebelum kebobolan tiga gol lagi oleh Matthis Abline (65'), Martin Adeline (77') dan Lamine Cisse (90+2').
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Penyebab Kekalahan Telak Timnas Indonesia U-20 dari Prancis
Laga uji coba Timnas Indonesia U-20 di Spanyol dilakukan disela-sela pemusatan latihan untuk persiapan menuju dua ajang besar yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023.
Sebelum ke Spanyol, Garuda Nusantara lebih dulu menjalani latihan di Turki. Di negeri Eurasia itu, Muhammad Ferarri dan kolega melahap tujuh laga uji coba dengan raihan tiga kemenangan, dua imbang dan dua kalah.
Sementara di Spanyol, Timnas Indonesia U-20 dijadwalkan memainkan empat laga, yang dua diantaranya adalah melawan Prancis U-20 dan Slovakia U-20.
Setidaknya, terdapat tiga penyebab kekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Prancis di laga tersebut. Simak ulasannya.
1. Kondisi Fisik
Pelatih Shin Tae-yong menjelaskan pasca laga bahwa Marselino Ferdinan dan kawan-kawan tidak dalam kondisi fisik terbaik ketika menghadapi Timnas Prancis U-20.
Mereka baru tiba di Spanyol usai menuntaskan pemusatan latihan (TC) di Turki pada Selasa (15/11/2022) dan baru menjalani latihan sehari setelahnya.
Alhasil, kondisi pemain Timnas Indonesia U-20 kurang fit. Mereka tidak mampu menyaingi performa Les Bleus yang tampil lebih bugar di laga tersebut.
"Kondisi pemain belum pulih. Mereka kelelahan setelah menjalani TC (pemusatan latihan-red) di Turki," ujar Shin Tae-yong dalam rilis PSSI.
2. Mentalitas
Selain fisik, Shin Tae-yong turut menyoroti mentalitas para pemainnya. Aspek ini menjadi salah satu yang kerap kali di singgung juru taktik asal Korea Selatan itu bahkan sebelum kalah 0-6 dari Prancis.
Di laga ini, Shin melihat Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan kehilangan kepercayaan diri. Mereka sudah takut lebih dulu sebelum bertanding melawan Prancis U-20.
"Kami harus menyingkirkan pikiran takut seperti itu. Sebenarnya kemampuan pemain bagus tetapi rasa takut mengakibatkan mereka melakukan kesalahan. Pemain pun tidak bisa melakukan yang terbaik," kata Shin.
"Kesalahan-kesalahan itu membuat kami kemasukan gol. Kami harus mengevaluasi ini," tutur Shin.
3. Kualitas Umpan
Bek calon naturalisasi, Justin Hubner menilai Timnas Indonesia U-20 sejatinya punya potensi untuk merepotkan Prancis dalam laga ini. Namun, selain kurang percaya diri, para pemain dianggapnya kerap salah melakukan umpan.
Menurut bek milik Wolverhampton U-21 itu, Timnas Indonesia U-20 mungkin harus lebih banyak lagi berlatih umpan. Hal itu dinilainya penting karena tim harus mampu menguasai bola dengan baik dan tenang.
"Kami mesti lebih rileks dan percaya diri dengan bola. Saya pikir itu penting," ujar Justin.
"Kami perlu bermain sederhana dengan mengoper dan tetap menjaga bola dalam kekuasaan kami."
"Gol-gol datang terlalu mudah. Namun, sebenarnya beberapa serangan kami cukup bagus tetapi umpan akhirnya kurang baik," ujar Justin.