Suara.com - Pelatih Timnas Iran, Carlos Queiroz mempersilakan para pemainnya untuk melakukan protes soal Hak Asasi Manusia (HAM) ketika berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar.
Dikutip dari Sky Sports, Rabu (16/11/2022), Queiroz mempersilakan hal tersebut asalkan bentuk protes yang dilakukan tidak melanggar aturan yang berlaku pada turnamen Piala Dunia 2022.
"Iran persis seperti negara Anda. Ini mengikuti semangat permainan dan hukum FIFA. Begitulah cara Anda mengekspresikan diri dalam sepak bola. Setiap orang berhak untuk mengekspresikan dirinya," ujar Queiroz.
"Kalian bertekuk lutut dalam permainan. Beberapa orang setuju, beberapa orang tidak setuju dengan itu, dan Iran persis sama," sambung mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United itu.
Baca Juga: Timnas Prancis Panggil Randal Kolo Muani Gantikan Christopher Nkunku, Anthony Martial Gigit Jari
"Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa tim nasional menderita masalah seperti itu, para pemain hanya memiliki satu hal dalam pikiran mereka yaitu memperjuangkan impian mereka untuk berada di babak kedua," pungkas mantan pelatiih Real Madrid tersebut.
Diketahui saat ini di Iran tengah terjadi gelombang protes besar buntut dari tewasnya gadis berusia 22 tahun Mahsa Amini ketika ditahan oleh 'Kepolisan Moral' Iran.
Menurut laporan agensi berita HRANA, ada 344 orang tewas dan 15.280 ditahan dalam dua bulan buntut dari gelombang protes berskala nasional.
Pada ajang Piala Dunia 2022, Iran masuk ke dalam Grup B dengan Amerika Serikat, Inggris dan Wales. Iran tentu berusaha untuk berbicara banyak pada kompetisi agar tidak hanya menjadi penggembira.
[Antara]
Baca Juga: Bek Manchester City Joao Cancelo Ikut-ikutan Emosi dengan Cristiano Ronaldo, Teriak di Hadapan CR7