Suara.com - Kapten Prancis Hugo Lloris mengeluh pemain Piala Dunia 2022 banyak mendapatkan tekanan untuk menyuarakan penolakan terhadap diskriminasi Qatar terhadap LGBT.
Padahal Hugo Lloris menjelaskan pesepak bola yang datang ke Piala Dunia 2022 pasti hanya bertujuan untuk menang.
Qatar memang tengah di bawah tekanan terhadap tuduhan perlakuan tak baik terhadap pekerja asing hingga diskriminasi terhadap kaum LGBT.
“Sejujurnya, saya setuju,” kata Lloris, seperti dikutip dari ESPN.
Baca Juga: 5 Wonderkid yang Diprediksi Bakal Gemparkan Piala Dunia 2022
“Terlalu banyak tekanan pada para pemain. Kami berada di urutan terbawah," tambahnya.
"Jika Anda harus memberikan tekanan, pertama-tama harus 10 tahun yang lalu. Sekarang sudah terlambat. Anda harus memahami bahwa bagi para pemain, kesempatan ini terjadi setiap empat tahun dan Anda ingin setiap kesempatan berhasil. Fokusnya harus di lapangan. Sisanya untuk politisi. Kami adalah atlet."
Hugo Lloris mengatakan tujuannya di Piala Dunia 2022 ini untuk bertanding dan membawa Prancis menjadi juara kembali.
"Menjadi juara bertahan bukanlah tugas yang mudah," tambah Lloris.
"Ini adalah target pertama. Kami harus bermain sebaik mungkin dan kemudian kami tahu ini akan menjadi kompetisi yang berbeda dari babak 16 besar dan seterusnya. Dalam satu pertandingan, segalanya mungkin terjadi," tutup Hugo Lloris.