Suara.com - Buntut curhat Cristiano Ronaldo tentang kondisi Manchester United, legenda Blackburn Rovers, Chris Sutton mencap Cristiano Ronaldo seperti badut sirkus.
Hal itu dikatakan Chris Sutton dalam kolom Daily Mail.
Chris Sutton menyebutkan Ronaldo seperti badut sirkus yang dimiliki oleh PT Barnum, perusahaan sirkus yang didirikan Phineas Taylor Barnum.
"Ternyata itu memang sirkus yang layak dimiliki PT Barnum dan Ronaldo. Sehebat karir yang dimilikinya, berpenampilan badut," kata Cristiano Ronaldo.
Baca Juga: Salut! Lionel Messi Izin Pelatih Sebelum Tinggalkan Bench, Ronaldo Diminta Belajar
Chris Sutton mengatakan kelakuan Ronaldo di klub memang sudah keterlaluan. Bahkan disebutkan pula, Erik ten Hag sudah sabar.
"Terlepas dari perilaku buruknya, Ronaldo mulai melawan Aston Villa di Liga Premier pekan lalu. Tidak hanya itu, Ten Hag menjadikannya kapten. Namun United kalah 3-1 di Villa Park dan Ronaldo tidak berbuat banyak untuk membuatnya tampak seolah-olah dia harus menjadi starter," tulis Chris Sutton.
Keluarga Glazer Tak Peduli Manchester United
Cupilkan wawancara kontroversial kembali dibagikan jurnalis Inggris Piers Morgan melalui akun Twitter @PiersUncensored pada Selasa (15/11/2022) pagi WIB.
Dalam potongan wawancara lanjutan itu, Cristiano Ronaldo mengecam sikap eksekutif senior klub dan pemilik Manchester United, keluarga Glazer.
Cristiano Ronaldo dengan brutal menuding keluarga Glazer tidak peduli dengan Manchester United dari sisi olahraga. Yang mereka pikirkan hanya uang.
Keluarga Glazer yang juga memiliki klub American Football Tampa Bay Buccaneers, mengakuisisi Manchester United secara penuh pada 2005 alias dua tahun setelah Cristiano Ronaldo menjalani periode pertamanya di Old Trafford.
Sejak jadi pemilik Setan Merah, keluarga Glazer yang turut dibenci oleh sebagian ebsar fans Manchester United dianggap tidak tertarik untuk membenahi klub dalam aspek olahraga.
Klaim Ronaldo didasari dari pengamatannya sendiri pasca kembali menjadi pemain Manchester United sejak musim panas lalu. Dia kaget dengan fasilitas di klub yang tertinggal dari para rivalnya.