Suara.com - Seruan boikot Piala Dunia 2022 Qatar menggema di stadion Jerman dalam pertandingan Bundesliga terakhir sebelum jeda Piala Dunia. Seruan boikot itu terpajang dalam spanduk raksasa yang dibentangkan oleh pendukung Freiburg
"Boikot Qatar 2022," begitu tulisan spanduk berlatar putih itu.
Spanduk besar lainnya menyoroti dugaan ketidakadilan di Qatar. Di stadion itu terdapat puluhan ribu penonton.
“Itu salah dan masih salah,” kata Bernd Beyer, inisiator “Boikot Qatar 2022”, dikutip dari The Star.
Beyer, seorang pendukung Cologne dan Borussia Dortmund, sangat ingin menekankan bahwa protes tersebut didorong secara organik oleh kelompok pendukung.
Mereka tidak dikoordinasikan.
Sementara itu dikutip dari iamexpat, sebuah survei mengatakan jika mayoritas orang Jerman mendukung boikot Piala Dunia 2022. Survei itu dilakukan secara online oleh majalah Jerman FOCUS and Civey Opinion Research Institute.
Survei mengungkapkan 65 persen orang Jerman mendukung boikot pemutaran publik Piala Dunia 2022.
Sebelumnya Qatar diprediksi kebanjiran pelanggaran hukum syariah Piala Dunia 2022. Sebab penonton Piala Dunia akan datang dari berbagai negara, tak kecuali dari Eropa yang merupakan surga sepak bola dunia.
Baca Juga: Pembunuhan Munir Jadi Kasus Prioritas Komisioner Komnas HAM Periode 2022-2027
Perbedaan kultur dan tradisi agama kemungkinan akan meningkatkan pelanggaran hukum di Qatar. Terlebih Qatar menjadi negara teluk modern yang masih menerapkan hukum islam.