Suara.com - Banyak pesepak bola tak suka dengan Piala Dunia 2022 Qatar. Hal itu diungkap gelandang Manchester United Bruno Fernandes.
Menurutnya para pemain tidak senang dengan waktu Piala Dunia 2022 yang dijadwalkan di akhir tahun atau musim dingin. Selain itu banyak isu miring di balik proyek Piala Dunia 2022 hingga mengobankan buruh di Qatar.
Dari isu yang beredar, ada 6.500 pekerja tewas di Qatar.
Dikutip dari 90min, selain itu diskriminasi terhadap homoseksualitas juga jadi isu besar. Di sana homoseksual adalah ilegal dan dapat dihukum mati.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Segera Mulai, Nobar Sambil Cicip Kuliner Di Tempat Ini Yuk!
"Tentu saja aneh [Piala Dunia dimulai minggu depan]. Ini bukan waktu yang tepat kami ingin bermain di Piala Dunia. Saya pikir untuk semua orang, pemain dan penggemar, ini adalah bukan waktu terbaik Anak-anak akan berada di sekolah, orang akan bekerja dan waktunya tidak akan menjadi yang terbaik bagi orang untuk menonton pertandingan," kata Bruno Fernandes.
“Kami tahu lingkungan Piala Dunia, apa yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, beberapa bulan terakhir, tentang orang-orang yang tewas dalam pembangunan stadion. Kami sama sekali tidak senang dengan itu."
Qatar telah menghadapi kritik keras karena perlakuan terhadap pekerja asing yang terlibat dalam persiapan untuk Piala Dunia.
Bahkan Amnesty International merujuk pada "kerja paksa" dan menyatakan bahwa pekerja telah menderita pelanggaran hak asasi manusia, meskipun standar kesejahteraan pekerja dirancang pada tahun 2014.
Turnamen Piala Dunia 2022 ini dijadwalkan berlangsung di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022.