Suara.com - Awalnya Saskia Nino de Rivera bersemangat pergi ke Qatar untuk Piala Dunia 2022. Di sana, sekalian dia menemui sang pacar yang juga seorang agen olahraga untuk pemain sepak bola Meksiko. Mereka pasangan lesbian.
Rencananya Saskia ingin melamar sang pacar di sana. Tapi lamaran itu dibatalkan karena takut hukum syariah Qatar yang melarang kaum LGBT.
Akhirnya lamaran itu ditunda, mereka akan bertunangan di stadion Amsterdam musim panas atau pertengahan tahun 2023 mendatang. Akhirnya menonton Piala Dunia 2022 pun dibaatalkan.
"Sebagai wanita lesbian, sangat sulit bagi saya untuk merasa dan berpikir bahwa kita akan pergi ke negara di mana kita tidak tahu apa yang bisa terjadi dan bagaimana kita bisa aman," katanya, dikutip dari VOA.

"Itu adalah keputusan yang sangat sulit."
Bukan cuma Saskia yang takut, mungkin ini juga ketakutan kaum LGBT lainnya.
Qatar mempunya undang-undang terhadap kaum homoseksual, lesbian, dan transgender. Meski Qatar menerima kaum LGBT datang, asal tidak menampakkan perilaku seksualnya di depan publik.
Bahkan salah satu tokoh olagraga Qatar yang juga mantan pemain tim nasional Qatar Khalid Salman menyoroti kekhawatiran perlakuan negaranya terhadap kaum gay dan lesbian.

Beberapa aktivis hak-hak LGBTQ memanfaatkan momen untuk menarik perhatian, dengan membuat kampanyeurgensi yang tinggi terhadap kondisi warga dan penduduk LGBTQ di Qatar.
Baca Juga: Qatar Dituduh Bayar Orang untuk Jadi Fans Timnas Inggris, Brasil dan Portugal
Minta keamanan