Suara.com - Pelatih Shin Tae-yong mengungkap tiga kekuarangan Timnas Indonesia U-19 pasca kalah dari klub Arab Saudi, Al Adalah FC dalam laga uji coba ketujuh sekaligus terakhir di Turki, Minggu (13/11/2022).
Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan memiliki tiga kekuarangan pasca takluk 0-2 dari Al Adalah FC yang membuat rapor skuad Garuda Nusantara di Turki adalah tiga menang, dua imbang dan dua kali kalah.
Laga kontra Al Adalah FC merupakan uji coba terakhir yang dilakoni Timnas Indonesia U-19 selama menjalani pemusatan latihan di Turki yang dimulai sejak 16 Oktober lalu.
Kini, Muhammad Ferarri dan kawan-kawan bakal bertolak ke Spanyol hari ini, Senin (14/11/2022) dan Selasa (15/11/2022) untuk melanjutkan training camp (TC) sekaligus mengikuti turnamen.
Baca Juga: Ditempa Habis-habisan untuk Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia U-19 Dilarang Bersantai
Tim Merah Putih akan mengikuti turnamen bertajuk "Costa Calida Region de Murcia Football Week" di San Pedro del Pinatar, Murcia, Spanyol pada 14-22 November.
Skuad garuda Nusantara dijadwalkan bakal menghadapi Prancis U-20 dan Slovakia U-20 dalam ajang yang disebut sebagai "Piala Dunia Mini" itu.
Lalu apa saja kekurangan Timnas Indonesia U-19 pasca laga kontra Al Adalah FC di mata Shin Tae-yong? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Akurasi umpan
Menurut Shin Tae-yong, Timnas Indonesia U-19 banyak melakukan kesalahan umpan dalam laga ini. Marselino Ferdinan dan kawan-kawan dinilai kerap salah mengambil keputusan kapan harus menggiring bola atau mengumpan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Ditahan Seri Baerum SK, Muhammad Dzaky Geleng-geleng Lihat Wasit
Hal itu dinilai Shin Tae-yong amat terlihat di laga kontra Al Adalah FC ini. Faktor itu juga yang membuat serangan Garuda Nusantara tesendat.
2. Transisi Cepat
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dirinya ingin Timnas Indonesia U-19 menerapkan transisi cepat alias skema counter attack yang mematikan.
Namun dalam laga kontra Al Adalah FC, hal itu jarang terlihat. Para pemain dianggap Shin Tae-yong masih lambat dalam membangun serangan.
"Ketika mendapatkan bola dari lawan, 'counter attack' harus dilakukan dengan cepat," tutur Shin dikutip dari Antara, Senin (14/11/2022).
3. Menciptakan Ruang Kosong
Masih berhubungan dengan transisi cepat, Shin Tae-yong menyoroti kelemahan anak asuhnya yang masih kesulitan untuk menciptakan dan mencari ruang kosong ketika membangun serangan.
Hal itu membuat aliran bola Timnas Indonesia U-19 tidak lancar dan berjung kesulitan untuk melakukan progres ke depan guna menciptakan peluang.
"Jika menemukan ruang kosong, pemain mesti datang untuk mengisinya dan menunggu operan ke sana," kata Shin Tae-yong.