Suara.com - Timnas Belgia menjadi salah satu kekuatan besar sepak bola internasional dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, tim berjuluk De Rode Duivels seperti sudah kehabisan waktu untuk merengkuh prestasi tertinggi.
Piala Dunia 2022 Qatar disinyalir menjadi kesempatan terakhir generasi emas Timnas Belgia untuk merengkuh trofi Jules Rimet tersebut.
Melihat usia para pemain, kata "Now or Never" alias "Sekarang atau Tidak Sama Sekali" pantas disampaikan kepada tim asuhan Roberto Martinez itu.
Timnas Belgia bukanlah tim sembarangan di Piala Dunia 2022 Qatar. Meski kini turun ke ranking dua dunia, mereka sempat tiga tahun beruntun berada di peringkat teratas FIFA.
Bahkan di Piala Dunia 2018, Belgia berhasil mencatatkan prestasi tertingginya di ajang tersebut dengan finis peringkat tiga.
Mereka mengalahkan Jepang 3-2 di perempat final untuk kemudian membungkam Brasil 2-1 di semifinal sebelum takluk 0-1 dari Prancis yang akhirnya keluar sebagai juara.
![Dua pemain andalan Timnas Belgia, penyerang Romelu Lukaku (kiri) dan gelandang Kevin De Bruyne. [JOHN THYS / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/30/82781-romelu-lukaku-kevin-de-bruyne-timnas-belgia.jpg)
Di laga perebutan tempat ketiga, Belgia dengan meyakinkan menundukkan Timnas Inggris dengan skor 2-0 untuk meraih prestasi tertingginya di ajang Piala Dunia.
Kini, Timnas Belgia dikejar waktu untuk bisa meraih apa yang selama ini mereka dambakan yakni menjadi juara. Piala Dunia 2022 mungkin jadi kesempatan terakhir untuk generasi emas mereka mewujudkan hal itu.
Beberapa tahun silam, Timnas Belgia ditopang oleh Eden Hazard dan Romelu Lukaku di lini depan. Namun, kedua pemain kini tengah pesakitan dan belum sepenuhnya fit untuk tampil di kompetisi itu.
Eden Hazard bahkan sudah bukan lagi pemain reguler di Real Madrid, sementara Romelu Lukaku berkutat dengan cedera sejak kembali ke Inter Milan.