Iwan Bule Tidak Hadir dalam Peringatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 10 November 2022 | 10:44 WIB
Iwan Bule Tidak Hadir dalam Peringatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kedua kanan) berjalan menuju Gedung Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memohon maaf tidak dapat menghadiri peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan, Malang. Diakui sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu, ia mau hadir namun ada acara lain yang tak bisa ditinggalkan.

PSSI tak bisa hadir dalam 40 harian kemungkinan dikarenakan menghadiri Rapat Kerja bersama anggota DPR RI terkait naturalisasi Shayne Pattynama yang memang waktunya bersamaan.

"Kepada seluruh keluarga besar Arema dan Aremania saya berharap saat ini dapat berada di Malang untuk berkumpul dan hadir di tengah tengah kalian untuk berdoa bersama," kata Iriawan dilansir dari laman PSSI, Kamis (10/11/2022).

"Namun hari ini saya harus menghadiri panggilan DPR yang tidak dapat saya tinggalkan," tambah sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Baca Juga: Kenang 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, PSSI Tegaskan Komitmen Transformasi Sepak Bola Indonesia

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Namun, hal itu tak mengurangi perhatian orang nomor satu di PSSI itu. Tepat 40 hari setelah kejadian di Stadion Kanjuruhan, tim PSSI kembali mengunjungi keluarga korban untuk memberikan santunan.

Iriawan menambahkan semua pengurus PSSI sangat merasakan kepedihan yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban tapi juga seluruh rakyat Indonesia yang mencintai sepak bola.

"Peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi momentum untuk merekatkan kembali solidaritas semua pelaku sepak bola sekaligus melakukan transformasi untuk mengembalikan marwah olahraga yang menghibur dan aman," imbuh Iriawan.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

"Sepak bola adalah olahraga yang dibalut seni dan keindahan yang tidak boleh dinodai oleh kekerasan. Apalagi menyebabkan hilangnya nyawa, hilangnya kehidupan," tutupnya.

Tragedi Kanjuruhan memang berdampak besar bagi sepak bola Tanah Air. Kini, kompetisi di Tanah Air sedang dihentikan akibat hal tersebut.

Baca Juga: Ini Tips Pola Makanan Sehat agar Fisik Kuat a la Shin Tae-yong

Belum diketahui Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dijalankan. Sepak bola Indonesia sedang dievaluasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI