Sejarah Singkat Lazio, Fasisme dan Hubungannya dengan Diktator Benito Mussolini

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 09 November 2022 | 09:34 WIB
Sejarah Singkat Lazio, Fasisme dan Hubungannya dengan Diktator Benito Mussolini
Penggemar Lazio bersorak sebelum pertandingan sLiga Italia antara Lazio vs AC Milan pada 25 November 2018 di stadion Olimpico, Roma. [Filippo MONTEFORTE / AFP].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fans Lazio kembali bikin ulah. Mereka dituding melakukan tindakan rasisme dan ekspresi anti-semit (prasangka dan kebencian terhadap Yahudi-Red) dalam laga kontra AS Roma akhir pekan lalu.

Otoritas sepak bola Italia kini tengah menyelidiki dugaan ekspresi anti-semit dan rasisme yang dilakukan fans Lazio dalam laga Derby della Capitale di Stadion Olimpico, Roma tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, liga papan atas Italia itu mengatakan bahwa "investigasi lanjutan" akan dilakukan untuk memverifikasi sejumlah fans yang mengumandangkan seruan bernada ofensif.

Seruan itu terekam dalam video yang beredar di media sosial setelah Lazio menang 1-0 atas Roma pada Minggu (6/11/2022) sebagaimana dilansir dari Antara.

Baca Juga: AS Roma Takluk di Derby della Capitale, Jose Mourinho Tuding Lazio Parkir Bus

Serie A mengatakan cemooh "kasar, keterlaluan, dan diskriminatif bernuansa agama" ditujukan kepada para penggemar Roma "beberapa kali sebelum pertandingan dan sekali selama pertandingan itu sendiri".

Ini bukan kali pertama fans Lazio dituding bersikap rasis. Citra itu kian melekat lantaran pendukung garis keras tim berjuluk Elang Ibu Kota itu juga memiliki koneksi ke sayap kanan ekstrem yang setidaknya sudah ada sejak tahun 1970-an.

Suporter Lazio melakukan selebrasi usai pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio melawan AS Roma  di Stadion Olimpico, Senin (27/9/2021) dini hari WIBVincenzo PINTO / AFP
Suporter Lazio melakukan selebrasi usai pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio melawan AS Roma di Stadion Olimpico, Senin (27/9/2021) dini hari WIBVincenzo PINTO / AFP

Kelompok ultra sejarah Lazio, "Irriducibili", memiliki hubungan persahabatan dengan rekan-rekan sayap kanan mereka yang senada di Inter Milan dan Verona.

Pada musim lalu, tokoh maskot elang Lazio memuji diktator Benito Mussolini dan Francisco Franco setelah diskors oleh klub karena melakukan penghormatan ala fasis (paham nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter-Red) di akhir pertandingan.

Benito Mussolini adalah politisi Italia dan pemimpin Partai Fasis Nasional. Pria kelahiran Predappio, Italia pada 1883 silam itu merupakan diktator yang memimpin Italia pada 1925-1945, sebagaimana dilansir History.com.

Baca Juga: Juventus Bantai Inter Milan 2-0

Sebagai kawan dekat diktator Jerman, Adolf Hitler, Mussolini yang menjadi Predana Menteri Italia pada 1922 banyak dibenci lantaran memimpin negara dengan kekerasan dan ideologi fasis.

Kematiannya juga tragis di mana dia ditembak bersama sang kekasih, Clara Petacci, dan mayatnya dibuang begitu saja di area gedung Piazzale Loreto.

Mayat Mussolini lalu diludahi, ditendangi oleh warga disekitar kawasan, sebelum akhirnya digantung secara terbalik di atas atap pom bensin Esso.

Citra buruk Mussolini nyatanya tidak memengaruhi keputusan Lazio untuk menerima cicit sang diktator, Romano Floriani Mussolini untuk klub mereka.

Meski sang pemain saat ini belum tampil dalam pertandingan tim utama Lazio dan mengaku tidak tertarik pada politik, kehadirannya di skuad muda Elang Ibu Kota jelas kian mempertegas hubungan klub dengan sang diktator.

Apalagi, ibu pemain berusia 19 tahun itu, Alessandra Mussolini, adalah seorang mantan politisi sayap kanan yang pernah menjadi anggota Partai Neo-Fasis Gerakan Sosial Italia.

Kepindahan Romano ke Lazio sejak musim lalu semakin menimbulkan perdebatan lantaran tim Elang Ibukota kerap kali disangkutpautkan sebagai klub sepakbola yang mendukung kelompok sayap kanan.

“Bagi S.S. Lazio, nama Mussolini adalah beban yang berat untuk dipikul,” tulis harian nasional Il Fatto Quotidiano.

“Bagian utara Stadion Olimpiade Roma (dikenal sebagai curva nord, area yang secara tradisional ditempati oleh penggemar S.S. Lazio), dengan penghormatan fasis dan nyanyian rasis, tidak membuang waktu untuk menegaskan karakter fasisnya. Ini hanya masalah waktu sebelum seseorang mulai memuliakan Duce--julukan Benito Mussolini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI