Suara.com - Gareth Bale kembali membuktikan diri sebagai pemain yang selalu ada saat tim membutuhkannya di momen-momen krusial, terkhusus yang berhubungan dengan penentuan gelar juara.
Terbaru, Gareth Bale yang kerap dipandang sebelah mata dan banyak dibenci khususnya fans Real Madrid, kembali mencatatkan namanya sebagai salah satu pesepak bola paling jago membuat kenangan indah.
Ya, Bale terkini berhasil membantu Los Angeles FC atau LAFC menjadi juara Piala Major League Soccer (MLS) 2022 lewat gol krusial di menit akhir.
LAFC bertemu Philadelphia Union dalam perebutan gelar juara Piala MLS 2022 di Bane of California Stadium, Minggu (6/11/2022) dini hari WIB.
Baca Juga: Profil Riqui Puig, Pemain 22 Tahun Barcelona yang Gabung LA Galaxy
Kedua tim bermain imbang 2-2 sepanjang 90 menit hingga laga harus memasuki babak perpanjangan waktu. LAFC mendapat petaka pada menit ke-116 di mana Maxime Crepeau dikartu merah.
Kehilangan satu pemain harus dibayar mahal LAFC. Mereka kebobolan oleh Jack Elliott di menit akhir hingga Philadelphia Union unggul 3-2.
Namun, sebelum wasit meniup peluit panjang, Gareth Bale yang baru masuk sejak menit ke-97 berhasil menyelamatkan LAFC lewat tandukkannya pada menit 120+8' untuk mengubah skor menjadi 3-3.
Di babak adu penalti, LAFC berhasil menang dengan skor 3-0. Kiper pengganti LAFC, John McCarthy jadi pahlawan dengan menepis dua tendangan pemain Philadelphia Union.
Hasil itu membuat Gareth Bale membantu LAFC meraih trofi pertama dalam sejarah klub. Ini sekaligus menasbihkan dirinya sebagai salah satu pemain yang mampu berperan dalam momen-momen krusial timnya.
Baca Juga: Gelandang Baru Bhayangkara FC Jebolan MLS Bikin Widodo Putro Terkesan
Secara keseluruhan, itu merupakan gol keenam Gareth Bale di partai final yang telah dia jalani sepanjang karier. Tiga dia cetak di final Liga Champions yakni satu gol saat melawan Atletico Madrid pada 2014 dan dua gol termasuk salto spektakuler ke gawang Liverpool pada 2018.
"Selalu menyenangkan untuk mencetak gol di final dan saya tampaknya memiliki kemampuan untuk melakukan itu," kata Gareth Bale dikutip dari Goal Internasional, Senin (7/11/2022).
"Itu bermakna besar, penting bagi klub, bagi para penggemar kami. Kami bermain dengan 10 orang dan tidak telihat benar-benar kalah dalam permainan."
"Jadi kredit untuk semua pemain yang terus berjuang dan seperti yang saya katakan, bagus untuk bisa mencetak gol dan membantu tim. Seberapa bagus golnya, entahlah, yang pasti ada perasaan luar biasa."
Sebelum jadi pahlawan tim di partai final, Gareth Bale kesulitan beradaptasi di LAFC. Bukan karena level liga melainkan akibat masalah kebugaran.
Bale sebelum laga ini cuma bermain dua kali untuk LAFC dengan alasan kebugaran, salah satu masalah yang menghampirinya sejak di Real Madrid.
"Ini adalah transisi yang sulit tanpa pramusim. Mencoba mengejar ketinggalan, itu sulit, terlebih pindah dengan keluarga saya," jelas Gareth Bale.
"Tapi saya sudah berusaha untuk tetap fit semampu saya, mencoba membantu tim sebanyak yang saya bisa di dalam dan di luar lapangan dan itu semua terbayar ketika Anda memiliki momen seperti hari ini. Yang paling penting adalah target untuk memenangkan final Piala MLS dan kami berhasil melakukannya," pungkasnya.