Suara.com - Polisi elit anti huru-hara Prancis dan pasukan khusus atau Kopassus Turki ikut mengamankan Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka ikut bagian dari pasukan gabungan bersama Amerika, Inggris, Korea Selatan, dan Pakistan.
Mereka tergabung untuk mencegah huru-hara penonton Piala Dunia 2022 Qatar.
Hingga kini polisi elit sudah bertugas di 8 stadion utama di Doha dan hotel-hotel tempat 32 tim sepak bola Piala Dunia 2022 menginap.
Dikutip dari Daily Star, operasi itu diberi nama "Operasi Perisai Piala Dunia".
Baca Juga: Lionel Messi dalam Perawatan Cedera Achilles, 2 Minggu Sebelum Piala Dunia 2022 Qatar, Akan Absen?
Salah satu yang menjadi sorotan, polisi elit Prancis itu merupakan polisi spesial menangani huru-hara dengan menggunakan gas air mata.
Mereka sebelumnya bertugas menjaga final Liga Champions.
Sementara itu pasukan Turki telah menawarkan Qatar sebuah kapal perang untuk berpatroli di sekeliling wilayah Piala Dunia berlangsung.
Kapal perang yang diberi nama TCG Burgazad itu berangkat ke Qatar bulan lalu. Kapal itu berisikan 250 tentara.
Turki membawa 100 polisi operasi khusus, 50 spesialis bom dan 80 anjing pelacak dan anti huru hara untuk memantau aktivitas teroris apa pun.
Baca Juga: Breaking News! Model Prancis Marine el Himer Kini Masuk Islam
Turki juga melatih 800 warga Qatar tentang isu-isu mulai dari "keamanan olahraga" hingga "intervensi dalam acara sosial".
Tetapi otoritas Qatar tidak akan memiliki yurisdiksi atas polisi Turki yang hanya akan mendengarkan mereka yang bertanggung jawab.