Suara.com - Berikut tiga hal yang harus diperbaiki Timnas Indonesia U-20 usai bermain imbang melawan Moldova U-20 di laga kedua uji coba.
Timnas Indonesia U-20 tak mampu melanjutkan catatan apiknya di laga uji coba kedua melawan Moldova U-20 pada pemusatan latihan (TC) di Turki, Jumat (4/11).
Di laga uji coba kedua ini, skuad Garuda Nusantara harus puas bermain imbang melawan Moldova U-20 dengan skor kacamata alias 0-0.
Hasil ini bisa dikatakan buruk, mengingat di laga pertama uji coba melawan Moldova U-20, Timnas Indonesia U-20 mampu meraih kemenangan 3-1.
Baca Juga: Indonesia Ditahan Imbang 0-0 Lawan Moldova di Leg Kedua
Namun di sisi lain, hasil ini tak sepenuhnya buruk bagi Timnas Indonesia U-20. Pasalnya, pada laga ini Shin Tae-yong menurunkan sebagian besar pemain yang belum mendapat banyak porsi bertanding.
Diturunkannya para pemain lapis kedua ini menjadi bagian dari rotasi Shin Tae-yong, yang selama pemusatan latihan di Turki banyak menurunkan para pemain pilarnya.
Di sisi lain, rotasi ini juga dilakukan karena beberapa penggawa Timnas Indonesia U-20 terserang flu akibat perbedaan suhu di Turki.
Terlepas dari rotasi tersebut, hasil imbang ini tetap dianggap buruk karena Timnas Indonesia U-20 mampu tampil dominan atas Moldova U-20 sepanjang laga.
Hasil imbang dari Moldova U-20 ini juga membuat Timnas Indonesia U-20 dihadapkan pada PR besar jelang partisipasinya di Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: 4 Aspek yang Harus Dibenahi Timnas Indonesia U-20 Jelang TC dan Uji Coba di Spanyol
Lantas, apa saja yang harus diperbaiki Timnas Indonesia U-20 usai bermain imbang dengan Moldova U-20? Berikut ulasannya.
1. Finishing
Kemampuan menyelesaikan peluang untuk menjadi gol atau Finishing masih menjadi ‘penyakit’ yang harus dituntaskan Timnas Indonesia U-20.
Dalam laga yang berkesudahan imbang tersebut, barisan depan Timnas Indonesia U-20 mampu mendapat sederet peluang yang seharusnya bisa menjadi gol.
Namun setiap peluang itu gagal dikonversi dengan baik, entah karena tembakan yang melambung jauh atau karena penampilan menawan kiper Moldova, Dennis Vornic.
2. Fokus dalam Pertandingan
Fokus dalam pertandingan juga menjadi sorotan Shin Tae-yong terhadap anak asuhnya saat bermain imbang dengan Moldova U-20 di laga uji coba kedua.
Fokus yang dimaksud ini adalah fokus para pemain saat menguasai bola. Di laga tersebut, Shin Tae-yong menyoroti anak asuhnya yang mudah kehilangan bola.
Kurangnya fokus dalam pertandingan ini ditakutkan Shin Tae-yong akan merugikan Timnas Indonesia U-20, yang membuat lawan bisa saja menciptakan peluang berbahaya dan gol saat para pemain skuad Garuda Nusantara kehilangan bola.
3. Passing atau Mengoper
Masalah Passing atau mengoper bola juga masih menjadi masalah pelik yang harus diatasi Timnas Indonesia U-20 sebelum bermain di level teratas seperti Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Shin Tae-yong menyoroti masih lemahnya akurasi Passing para pemainnya, terutama dalam Build Up atau membangun serangan, sehingga bola kerap lepas dari penguasaan.
Selain itu, komunikasi antar pemain juga masih tergolong lemah, sehingga Passing yang dilakukan kerap salah sasaran dan berujung pada hilangnya penguasaan bola.
Kontributor: Felix Indra Jaya