Suara.com - Klub-klub Liga 1 Indonesia irit bicara dan enggan membahas lebih jauh perihal sosok potensial untuk menjadi calon ketua umum PSSI jelang Kongres Luar Biasa (KLB) yang direncanakan bergulir pada 18 Maret 2023 mendatang.
Presiden klub RANS Nusantara FC Roofi Ardian menyebut pihaknya belum berpikir ke sana. Dia hanya berharap siapapun yang terpilih merupakan orang yang tepat untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Terlalu jauh kalau kita berbicara itu, apalagi kami masih tim baru. Jadi kami berharap siapa pun yang terpilih, semoga yang terbaik," kata Roofi Ardian dikutip dari Antara, Sabtu (5/11/2022).
Kendati belum diketahui siapa sosok yang bersedia atau mengajukan diri sebagai calon ketua umum baru PSSI, beberapa nama sudah dimunculkan dan bahkan didorong maju oleh masyarakat. Salah satunya adalah Menteri BUMN Erick Thohir.
Terkait hal itu, Roofi Ardian enggan menanggapinya. RANS Nusantara FC tidak mau berspekulasi.
"Kami tidak mau ikut-ikut ke arah sana," jelas Roofi.
Pendapat senada juga diutarakan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi klub Madura United, Zia Ul Haq.
Menurut Zia, pihaknya belum ingin berkomentar terkait calon ketua umum anyar PSSI.
"Para calon nantinya akan disampaikan oleh Komite Pemilihan PSSI. Setelah itu ada, barulah bisa bicara si A, B, C," kata dia.
PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan ketua umum serta anggota Exco baru, yang normalnya akan digelar pada November 2023, setelah menggelar rapat darurat pada 28 Oktober 2022 di Kantor PSSI, Jakarta.
Organisasi yang kini dipimpin Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule itu pun sudah melaporkan kepada FIFA bahwa KLB, untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) baru, akan digelar pada 18 Maret 2023.
PSSI juga memberitahukan kepada FIFA bahwa, sebelumnya, akan ada kongres untuk menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) pada 7 Januari 2023.
PSSI menunggu persetujuan dan rekomendasi FIFA terhadap laporan tersebut sampai 7 November 2022 agar segera mengabarkan semua anggotanya soal KLB beserta tahapan-tahapannya.
Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya, demikian Antara.