Suara.com - Eks anggota Komite Etik FIFA Dali Tahir menyebut Komnas HAM "genit" lantaran menyentil PSSI dalam rekomendasinya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.
"Komnas HAM ini 'genit' sekali. Dia masuk ke semua lini, seolah yang salah di kejadian itu cuma PSSI," ujar Dali saat berbincang dengan pewarta di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Pria bernama lengkap Gelora Surya Dharma Tahir itu menilai, rekomendasi Komnas HAM agar aktivitas sepak bola yang dikelola PSSI dibekukan sampai adanya standardisasi seluruh perangkat dan pengawas pertandingan sudah menunjukkan bahwa Komnas HAM tidak mengerti soal sepak bola.
Apalagi, Komnas HAM juga menyinggung ranah Statuta PSSI, sesuatu yang disebut Dali merupakan urusan internal organisasi yang seharusnya tak bisa dicampuri oleh pihak luar.
Baca Juga: Format Lanjutan Liga 1 Tergantung Izin Pemerintah
"Saya terkejut sekaligus tertawa terpingkal-pingkal mendengar pernyataan dari Komnas HAM. Kok ada orang yang tak paham sepak bola, ngomong sepak bola. Mereka bahkan tidak mengetahui statuta itu apa dan bagaimana posisi PSSI," kata Dali, yang pernah menjadi salah satu penyusun Statuta PSSI.
Laki-laki berusia 75 tahun yang sempat menjabat Ketua Komite Hubungan Luar Negeri PSSI itu pun meminta pihak-pihak di luar PSSI untuk tidak memperkeruh suasana.
Hal itu karena Komnas HAM memberikan rekomendasinya ke pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD untuk dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
Andai PSSI membekukan aktivitasnya atas permintaan pemerintah, itu bisa berujung pada turunnya sanksi dari FIFA. Jika itu terjadi, Dali menilai hal tersebut dapat mencoreng nama Presiden Joko Widodo.
Sebab, pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo, PSSI pernah dijatuhkan hukuman oleh FIFA pada tahun 2015-2016 karena adanya intervensi dari pemerintah. Indonesia pun kehilangan hak keanggotaannya di FIFA, yang membuat klub dan tim nasional Indonesia dilarang tampil di semua laga maupun turnamen FIFA dan AFC.
"Jangan sampai di zaman Presiden Joko Widodo, dua kali kita disanksi FIFA," tutur Dali seperti dimuat Antara.
Baca Juga: Dirut Baru LIB Pengganti Akhmad Hadian Lukita Diketahui Usai RUPS