Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani menyebut dia dan pengurus lainnya sudah legawa dan ikhlas untuk meninggalkan jabatannya menyusul keputusan mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB).
PSSI berencana menggelar KLB pada 18 Maret 2023 alias lebih cepat tujuh bulan dibanding jadwal seharusnya. Agenda itu sudah mereka laporkan kepada FIFA selaku induk sepak bola internasional.
PSSI mempercepat KLB setelah mendapat tekanan bertubi-tubi baik dari publik, pemerintah dan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pasca Tragedi Kanjuruhan.
Pengurus federasi sepak bola nasional itu pada awalnya bergeming dengan segala tekanan, tetapi kini melunak di mana agenda utama KLB bakal memilih pengurus baru untuk periode 2023-2027.
Baca Juga: TGIPF Minta PSSI Dirombak, Dali Tahir: Awas Sanksi dari FIFA!
Selain rekomendasi TGIPF, faktor yang membuat PSSI akhirnya "menyerah" untuk melangsungkan KLB lebih cepat adalah desakan dari dua anggotanya yakni Persebaya Surabaya dan Persis Solo.
Percepatan KLB itu disampaikan PSSI setelah menggelar emergency meeting atau rapat darurat yang dihadiri 12 anggota Exco PSSI pada Jumat (28/10/2022) malam.
"Kami malam itu kayanya legawa gitu, ya sudahlah yang penting sepak bolanya harus terus berjalan," kata Hasani Abdulgani kepada awak media, Kamis (3/11/2022).
Meski akhirnya mempercepat KLB pada 18 Maret 2022, pengurus PSSI tidak ada yang mengajukan pengunduran diri lebih cepat. Hasani pun menjelaskan alasannya.
"Kalau saya lihat masing-masing individu punya pengalaman sebelum akhirnya memutuskan KLB. Jadi ternyata tanpa diatur itu spontan, dengan versi masing-masing, ya sudah bikin KLB," kata Hasani.
Baca Juga: Disinggung Fun Football PSSI-FIFA, Iwan Bule Akui Dalam Posisi Serba Salah
"Kalau kami mundur sekarang kan kosong, nggak bagus juga kan," jelasnya.