Suara.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan buka suara secara detail soal alasan pihaknya memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Salah satunya adalah adanya rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang meminta kompetisi tak diberi izin andai PSSI tak melangsungkan KLB.
Keputusan KLB keluar setelah dilangsungkannya rapat emergency Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 28 Oktober lalu. Demi kelancaran kelanjutan Liga 1, Liga 2 serta Liga 3 musim 2022/2023 ini, maka PSSI memutuskan mengalah menggelar KLB.
"Ada rekomendasi TGIPF bahwa kompetisi takkan diberi izin apabila tak dilakukan KLB PSSI. Saya pikir kompetisi adalah marwah sepak bola," kata Iriawan saat hadir di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, Rabu (2/11/2022).
"Di situlah ekosistem sepak bola. Ada perputaran [ekonomi]. Banyak orang bergantungkan hidup di ekosisitem sepak bola. Kalau sampai tak jalan [kompetisi] mereka kasian," sambung pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Baca Juga: Iwan Bule: Ada Orang yang Komporin agar Saya Mundur dari Jabatan Ketum PSSI
"Daripada mereka jadi korban, lebih baik PSSI gelar KLB dengan harapan pemangku kepentingan memberikan izin liga bergulir," terang Iwan.
Meski telah diputuskan sesuai aturan PSSI, KLB tidak bisa langsung diadakan. Butuh waktu setidaknya dua bulan karena ada proses yang harus dijalani.
Mengenai hal ini PSSI telah menentukan KLB berlangsung pada 18 Maret 2023. Sebelum itu akan ada Kongres Biasa untuk menentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan pada Januari mendatang.
Desakan KLB juga datang dari anggota PSSI yang berasal dari klub Liga 1. Mereka adalah Persebaya Surabaya dan Persis Solo.
"Meskipun baru dua klub yang mengajukan permintaan KLB, tapi saya lihat dari pada ada perpecahan di tubuh PSSI," ucap Iwan Bule.
Baca Juga: Prediksi Real Madrid vs Celtic di Champions League: Preview, Skor dan Susunan Pemain
"kita adalah mandataris pemilik suara, dipilih voters, saya khawatir ada pro kontra dan pergesekan sikologis dan fisik," pungkas eks Kapolda Metro Jaya itu.