Suara.com - Bek Manchester City, Klub Liga Inggris, Joao Cancelo mengungkapkan ingin lama berkarier di Manchester City. Bagi pemain berusia 28 tahun itu, Manchester City adalah rumah untuknya.
Dalam curhat itu, Joao Cancelo juga memuji Pep Guardiola sebagai sosok yang penting dalam hidupnya.
Joao Cancelo bergabung dengan City pada 2019. Di awal kariernya, Joao Cancelo tidak bermain terlalu bagus. Bahkan di Januari 2020, dia sempat ingin dikeluarkan alias kontraknya tidak diperpanjang.
Dikutip dari OneFootball, namun dia tetap dikontrak dan dipertahankan terus sebagai bek kananan.
Permainan Joao Cancelo pun diklaim banyak kemajuan.
Bahkan Joao Cancelo dipuji oleh banyak orang sebagai salah satu full-back terbaik di dunia.
Awal tahun ini menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2027.
Hanya saja memang, baru-baru ini Joao Cancelo disoroti karena dianggap gagal melindungi gawang City dari gempuran Liverpool.
Dia dikalahkan di garis tengah oleh Mohamed Salah, yang kemudian mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu.
Baca Juga: Rekor Elit Jurgen Klopp usai Bawa Liverpool Bungkam Napoli, Cuma Tertinggal dari Pep Guardiola
"Manchester City adalah langkah terpenting yang saya ambil dalam karir saya. Tentu saja, saya pernah berada di klub besar seperti Benfica, Valencia, Inter, Juventus. Tapi saya pikir itu, sekarang. , Manchester City berada di level lain," katanya ke majalah City.
"Saya dapat membicarakan hal ini, karena setelah kesalahan saya melawan Liverpool bulan lalu - kesalahan individu yang memberikan tiga poin kepada Liverpool - orang-orang mendukung saya, dan saya merasakan cinta dari para penggemar kami, dan saya ingin mengembalikannya kepada mereka. di masa depan. Saya ingin memberi mereka gelar karena itu cara terbaik untuk membalas mereka atas dukungan yang telah mereka berikan kepada saya.”
Dalam kesempatan itu, Joao Cancelo memuji peran Pep Guardiola di klub. Pep Guardiola dianggap bisa membawanya sebagai pemain tanggung.
“Pep adalah orang yang sangat penting dalam evolusi saya. Dia adalah manajer yang mengubah tidak hanya kapasitas saya tetapi juga cara saya melihat sepak bola. Dia membuat saya menjadi pemain yang jauh lebih fleksibel daripada sebelumnya. Dia membuat saya lebih pintar juga, membuat saya menonton pertandingan dengan cara yang berbeda dengan filosofinya, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, adalah yang terbaik," kata dia.