Sosok Nas Mohamed, Pria Qatar Pertama Mengaku Gay Bicara Piala Dunia 2022 dan LGBT di Semenanjung Jazirah Arab

Selasa, 01 November 2022 | 17:05 WIB
Sosok Nas Mohamed, Pria Qatar Pertama Mengaku Gay Bicara Piala Dunia 2022 dan LGBT di Semenanjung Jazirah Arab
Nas Mohamed (Instagram @dr._nass)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nas Mohamed bukan pemain sepak bola, namun membuat heboh jelang Piala Dunia 2022 Qatar. Nas Mohamed merupakan pria Qatar pertama mengumumkan dirinya sebagai gay atau homoseksual.

Belakangan isu hak asasi homoseksual dan LGBT menjadi bahan menarik untuk diberitakan media luar Timur Tengah.

Sebab kemungkinan kelompok LGBT akan menonton Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Qatar merupakan negara yang melarang keras munculnya LGBT. Bahkan LGBT dianggap sebagai kriminal. Sosok Nas Mohamed muncul sebagai pembela keselamatan mereka di Qatar.

Profil Nas Mohamed

Baca Juga: Aturan Baru Penonton Piala Dunia 2022 Masuk Lewat Arab Saudi Harus Pegang Kartu Hayya

Dikutip dari sbs, Nas Mohamed lahir dalam keluarga Arab tradisional di Qatar. Seperti tradisi Arab, seorang pria yang sudah dianggap dewasa pasti dijodohkan dengan seroang wanita, ini juga terjadi dengan Nas Mohamed.

Di sisi lain Nas Mohamed merasa dirinya menyukai pria sebagai gay. Di sisi lain, dia tidak bisa terbuka dengan orientasi seksualnya di Qatar dengan alasan keamanan.

Baru lah pada awal tahun 2022, Nas Mohamed terbuka.

Media internasional menjulukinya sebagai "orang Qatar gay pertama yang terbuka".

Aktivitas seksual sesama jenis adalah pelanggaran pidana di Qatar dan dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga tujuh tahun. Hukuman biasanya lebih berat bagi warga Qatar lokal daripada pekerja asing dan pengunjung.

Baca Juga: Pupusnya Mimpi Paul Pogba Bela Prancis di Piala Dunia 2022

Menurut organisasi advokasi hak-hak LGBT Human Dignity Trust, Qatar juga menerapkan hukum Syariah. Dalam hukum Islam, pelaku hubungan sesama jenis bisa dihukum mati. Ini sebuah kengerian untuk Nas Mohamed dan teman-temannya.

"Ada beberapa bukti terbatas dari hukum yang ditegakkan dalam beberapa tahun terakhir, namun laporan jarang terjadi," kata Human Dignity Trust.

Kembali ke Nas Mohamed. Awal keberaniannya untuk terbuka dimulai sejak 11 tahun lalu. Di usia 24 tahun, Nas Mohamed pergi ke Amerika Serikat untuk sekolah S2 dan mendapatkan gelar kedokteran pasca sarjana.

Dia meninggalkan Qatar dengan mengetahui bahwa dia tidak akan kembali ke tanah airnya.

Nas Mohamed pun mengajukan suaka politik di AS. Alasannya Nas Mohamed khawatir akan menghadapi penganiayaan di Qatar.

Pada 2017, pemerintah AS menerima klaimnya dan memberikan suaka. Nas Mohamed pun resmi menjadi warga negara Amerika Serikat.

Nas Mohamed mengklaim ada kaum LGBT di Qatar, dan dia kenal dengan mereka.

Nas Mohamed memperingatkan orang-orang LGBTIQ+ yang mengunjungi Doha untuk Piala Dunia agar berhati-hati.

"Saya tidak berpikir menampilkan bendera pelangi atau demonstrasi di depan umum tidak akan produktif," katanya.

Sebelumnya, pejabat FIFA dan Qatar telah meyakinkan pengunjung ke negara itu bahwa mereka akan bebas dari diskriminasi.

Hanya saja para tamu diharapkan untuk mematuhi norma-norma budaya Qatar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI