Ukraina Desak FIFA Coret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022, Kenapa?

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 01 November 2022 | 08:40 WIB
Ukraina Desak FIFA Coret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022, Kenapa?
Kesedihan para pemain Iran usai peluit panjang ditiupkan wasit di laga kontra Portugal (Jack GUEZ / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Ukraina (UAF) mendesak FIFA untuk mencoret Iran dari Piala Dunia 2022 Qatar menyusul dugaan negara tersebut membantu Rusia dalam invasi Ukraina serta melakukan pelanggaran HAM terhadap perempuan.

Sejak kematian Mahsa Amini pada September, yang meninggal dalam tahanan polisi moralitas Iran, negara Timur Tengah itu jadi sorotan dunia dan turut dikecam oleh rakyatnya sendiri.

Ribuan orang Iran turun ke jalan di 80 kota untuk menyerukan hak-hak peremuan dan untuk menggulingkan rezim saat ini.

Iran juga dituduh intelijen Amerika Serikat telah memasok rudal dan pesawat tak berawak ke tentara Rusia selama invasi mereka ke Ukraina.

Baca Juga: Shin Tae-yong Sesalkan Satu Hal Jelang Laga Timnas Indonesia U-19 vs Moldova, Apa Itu?

Tuduhan ini disorot oleh kepala eksekutif klub Ukraina Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin yang menyerukan agar Iran dilarang tampil di Piala Dunia pekan lalu.

Sekarang, seruan itu telah digaungkan oleh komite eksekutif Asosiasi Sepak Bola Ukraina (UAF). Mereka mengumumkan itu pada Senin (31/10/2022).

Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]
Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]

“Dengan mempertimbangkan informasi media tentang pelanggaran hak asasi manusia sistematis di Iran, yang mungkin melanggar prinsip dan norma Statuta FIFA, dengan mempertimbangkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 mengenai pengenaan sanksi terhadap Iran dan kemungkinan keterlibatan Iran dalam agresi militer Rusia terhadap Ukraina, (akan) membuat permintaan kepada FIFA untuk mempertimbangkan mengecualikan tim nasional Iran dari Piala Dunia 2022," demikian pernyataan UAF dikutip dari The Athletic, Selasa (1/11/2022).

Di Iran, wanita harus mengenakan jilbab, tidak diizinkan menghadiri acara olahraga di stadion, dan tidak dapat meninggalkan negara itu tanpa izin suami atau wali mereka.

Open Stadiums, sebuah gerakan yang didedikasikan untuk mengubah aturan seputar wanita yang menghadiri acara olahraga, meluncurkan kampanye agar Iran dikeluarkan dari Piala Dunia pada 30 September.

Baca Juga: Inter Miami Serius Inginkan Lionel Messi, Kans Tinggalkan PSG Pasca Piala Dunia 2022 Sangat Besar!

Sementara aktivis Iran yang diasingkan Masih Alinejad mengajukan permintaan resmi ke FIFA pada 19 Oktober.

Lebih dari 253 orang tewas dalam demonstrasi tersebut. Media oposisi Iran telah melaporkan bahwa pencetak gol terbanyak tim nasional mereka, Ali Daei telah ditangkap karena mendukung protes.

Anggota tim putra Iran saat ini juga telah menunjukkan dukungan mereka untuk para pemrotes. Penyerang Bayer Leverkusen Sardar Azmoun adalah orang pertama yang secara terbuka mendukung tindakan mereka.

Sementara Zobeir Niknafs mencukur rambutnya sebagai solidaritas. Mayoritas skuad juga menutup profil media sosial mereka.

The Athletic melaporkan bahwa Inggris dan Wales yang tergabung di Grup B Piala Dunia 2022 Qatar bersama Iran dan Amerika Serikat belum menunjukkan sikap terkait pencoretan Iran dari ajang tersebut.

Merujuk jadwal, Iran akan melawan Inggris pada 21 November, sebelum menghadapi Wales empat hari berselang dan melawan Amerika Serikat pada 29 November mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI