Setelah mundurnya Gilang widya Pramana alias Juragan99 sebagai Presiden Arema FC, banyak publik menjadi bingung tentang pemilik klub bola PT Arema.
Perbincangan terkait dengan siapa pemilik dari PT Arema ini menjadi hangat dan sempat bertengger di jajaran trending topik Twitter.
Diketahui sebelumnya, Gilang Widya Pramana atau Juragan99 sebagai Presiden Arema FC sempat diperiksa selama lima jam lamanya oleh tim Penyidik Gabungan Bareskrim Polri dan juga oleh Polda Jawa Timur terkait dengan Tragedi Kanjuruhan.
Kemudian, pada hari Sabtu (29/10/2022), diadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers tersebut, Gilang menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Arema setelah menjabat satu tahun lebih sejak tanggal 6 Juni 2021.
Baca Juga: Selain Arema FC, Sejumlah Klub Juga Dukung Percepatan KLB PSSI
Ngaku Cuma Sponsor
Meskipun begitu, sebelum diadakannya konferensi pers, Gilang sempat mengeluarkan pernyataan dan menyatakan bahwa posisi dirinya di Arema adalah sebagai sponsor dan investor.
Namun, seperti diketahui pada konferensi pers ia menjelaskan bahwa posisinya di Arema adalah sebagai presiden.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa posisi presiden tersebut merupakan posisi kehormatan, ia sebenarnya merupakan seorang investor yang diberikan istilah ‘presiden’ oleh owner PT AABBI.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan bahwa karena rasa kesedihan dan rasa trauma mendalam akibat Tragedi Kanjuruhan, ia memutuskan untuk beristirahat atau rehat dari dunia sepakbola.
Baca Juga: Sorotan Kemarin, Presiden Arema FC Mundur sampai Mahfud MD Dukung KLB PSSI
Lantas, siapakah sebenarnya owner Arema yang dimaksud oleh Gilang tersebut?
Sebelum dilaksanakannya konferensi pers, Gilang sempat menyebut bahwa dirinya bukanlah seorang investor. Namun, tercatat dalam akta perusahaan yang ada di Ditjen AHU Kemenkumham mengungkapkan fakta yang sebaliknya.
Dalam akta tersebut, disebutkan bahwa PT Juragan Sembilan Sembilan Corp ini milik Gilang, ditulis mempunyai sebanyak 750 saham atau senilai Rp 750 juta PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).
Namun, tercatat juga dalam akta tersebut, saham terbesar dari PT AABBI adalah milik dari Iwan Budianto yang juga menjabat sebagai Waketum PSSI dengan saham sebanyak 3.750 lembar saham atau senilai Rp 3,75 miliar.
Setelah Iwan Budianto, tercatat juga perusahaan milik Raffi Ahmad, yaitu PT RANS Entertainment Indonesia dengan saham sebanyak 500 lembar atau senilai rp 500 juta.
Sosok Iwan Budianto
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Iwan Budianto menjadi pemilik saham terbesar dari PT AABBI. Iwan Budianto sendiri merupakan Aremania sejati.
Diketahui, ia mulai akrab dan kenal dengan Lucky Acub Zaenal, sang pendiri dan pemilik dari PS Arema.
Kedekatan tersebut menjadi pintu bagi Iwan Budianto untuk duduk sebagai manajer PS Arema pada Ligina V 1998/99 pada usianya yang saat itu masih 21 tahun.
Tidak hanya itu, pada tahun 2000an, Iwan Budianto sempat menjadi Manajer Persik. Namun, ia kembali pada Arema dan menjabat sebagai CEO.
Pada tahun 2019, Iwan Budianto mengundurkan diri dari posisinya tersebut, dan fokus menjadi Wakil Ketua PSSI mendampingi Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau lebih akrab disapa Iwan Bule, sampai tahun 2023 mendatang.
Sosok Iwan Budianto atau IB ini menjadi sorotan publik karena dianggap menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Iwan Budianto sendiri merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia sepak bola Indonesia, terkhusus di wilayah Jawa Timur. Iwan Budianto sudah lama dikenal sebagai jajaran direksi Arema dan posisinya kini sebagai petinggi PSSI pun makin jadi sorotan.
Ia lahir di Malang pada 24 Januari 1974. Kiprahnya di Arema FC dimulai sejak ia kerap kali menyaksikan laga Singo Edan pada saat bermain di kandang maupun luar kandang.
Darah Aremania yang sudah melekat dalam tubuhnya tersebut mengantar Iwan Budianto untuk menapaki karir di sepak bola nasional.
RANS Entertainment Indonesia Ada di Mana-mana
Melansir dari berbagai sumber, RANS Entertainment yang dimiliki oleh Raffi Ahmad ini tidak hanya memiliki saham di Arema saja, tetapi juga ia memiliki saham di Persija, serta Sutanto Hartono (RANS/Emtek) berinvestasi di PSIM.
Tidak hanya itu, RANS juga berinvestasi di NOICE by Mahaka Radia milik Erick Tohir yang memiliki hubungan dengan Persis, dan juga Kaesang Pangarep yang memiliki Persis juga memiliki saham sebanyak 1% saham RANS.
Melihat RANS bisa berinvestasi di mana-mana dan di-invest oleh siapa saja, meskipun tidak ada yang benar-benar mengetahui uang diinvestasikan itu berasal dari mana.
Hal itu menjadikan publik kebingungan tentang kepemilikan klub di Indonesia. Masalahnya yaitu Iwan Budianto yang berada di Arema maupun PSSI, ditambah lagi soal RANS Entertainment, menjadikan situasi semakin sulit terlebih untuk bersikap pada saat adanya konflik seperti Tragedi Kanjuruhan.
Masih belum terungkap siapa sebenarnya pemilik asli dari Arema FC, tetapi publik ramai menyoroti sang pemegang saham tersebar, yang dimiliki oleh Iwan Budianto.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa