5 Pemain yang Moncer di Timnas Tapi Loyo di Klub, Salah Satunya Pernah Perkuat Bayern Munich dan Liverpool

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 21:38 WIB
5 Pemain yang Moncer di Timnas Tapi Loyo di Klub, Salah Satunya Pernah Perkuat Bayern Munich dan Liverpool
Pemain Liverpool, Xherdan Shaqiri (tengah), saat merayakan golnya ke gawang Cardiff City bersama Mohamed Salah, Sabtu (27/10/2018), dalam lanjutan kompetisi Liga Inggris di Stadion Anfield. [Paul ELLIS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Performa pesepak bola dalam sebuah pertandingan tidak bisa diprediksi, ada dari mereka yang tampil bagus bersama tim nasional namun buruk saat membela klub yang menaungi mereka, termasuk pemain yang pernah memperkuat klub besar seperti Bayern Munich dan Liverpool.

Pemain yang bisa dikatakan moncer saat membela timnas namun loyo ketika membela klub tidak sedikit. Bahkan hal itu terjadi pada sejumlah pemain papan atas dunia.

Penampilan yang inkonsisten memang tidak terduga, dan hal itu bisa disebabkan sejumlah faktor. Termasuk tekanan dari klub yang berdampak besar pada mental.

Faktor lain seperti gaya permainan yang diusung klub tak sesuai dengan pemain yang cenderung lebih cocok saat dimainkan timnas.

Baca Juga: Ikut TC Timnas Indonesia U-19 di Eropa, Zanadin Fariz Masih Adaptasi Cuaca Dingin

Lantas siapa saja para pemain yang tampil mengesankan saat membela timnas tetapi tidak impresif saat bermain di level klub? berikut di antaranya.

Pemain baru Barcelona Paulinho Bezerra. LLUIS GENE / AFP
Pemain baru Barcelona Paulinho Bezerra. LLUIS GENE / AFP

1. Paulinho

Karier Paulinho benar-benar meredup saat bersama Tottenham Hotspur dan hijrah ke China meski sempat menjadi pembelian termahal Barcelona.

Performanya di level klub angin-anginan, namun Paulinho di level klub bukanlah Paulinho yang bermain untuk timnas Brasil.

Catatannya terbilang sangar, menorehkan 53 caps dan berhasil mencetak 13 gol bahkan namanya sempat tak tergantikan bagi lini tengah tim Samba.

Baca Juga: Profil Neraysho Kasanwirjo, Pemain Timnas Belanda U-21 Keturunan Jawa

Kiper Manchester United, Sergio Romero. [TONY ASHBY / AFP]
Kiper Manchester United, Sergio Romero. [TONY ASHBY / AFP]

2. Sergio Romero

Bakatnya membuat Manchester United berani merekrutnya dari Sampdoria pada 2015, meskipun pada akhirnya hanya sebagai pengisi bangku cadangan.

Romero jelas kalah saing dari David De Gea, Romero hanya diturunkan saat Man United berlaga dalam turnamen di bawah level Premier League dan Liga Champions.

Meski demikian, status Romero di timnas Argentina bisa dibilang tak tergantikan dan bahkan dapat dikatakan sebagai kiper nomor satu La Albiceleste.

Gelandang Jerman Lukas Podolski. PATRIK STOLLARZ / AFP
Gelandang Jerman Lukas Podolski. PATRIK STOLLARZ / AFP

3. Lukas Podolski

Lukas Podolski sejatinya langganan tim-tim besar Eropa seperti Bayern Muenchen hingga Arsenal, namun kontribusinya tak dibilang maksimal.

Bahkan saat berada di Arsenal, Podolski nyaris tak meraih gelar apa-apa berbeda saat bermain untuk Bayern Muenchen.

Meski begitu, moncernya Podolski justru berbuah deretan catatan menarik bersama timnas Jerman dengan 130 caps dan 49 gol.

Puncaknya saat Podolski memberi gelar Piala Dunia 2014 untuk Die Mannschaft, wakil Eropa yang meruntuhkan negara-negara besar Amerika Selatan di tanah Brasil.

Fabio Grosso. (Angelo Romano)
Fabio Grosso. (Angelo Romano)

4. Fabio Grosso

Siapa yang tahu dengan Fabio Grosso jika bukan karena eksekusi penaltinya di final Piala Dunia 2006 antara timnas Italia melawan Prancis.

Gol dari eksekusi penalti Fabio Grosso itu sekaligus memastikan gelar juara Piala Dunia 2006 untuk Italia dan dikenang banyak fan Gli Azzuri.

Hal itu juga yang membuat Grosso kemudian direkrut Inter Milan, meskipun kariernya di level klub tak seindah saat di final Piala Dunia 2006.

Begitu pula saat direkrut Juventus, Grosso bahkan menjadi salah satu pemain yang dibekukan Antonio Conte usai menolak dijual pada 2012 lalu.

Gelandang serang Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri merayakan golnya ke gawang Turki pada laga Grup A Euro 2020 di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Senin (21/6/2021) dini hari WIB. [OZAN KOSE / POOL / AFP]
Gelandang serang Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri merayakan golnya ke gawang Turki pada laga Grup A Euro 2020 di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Senin (21/6/2021) dini hari WIB. [OZAN KOSE / POOL / AFP]

5. Xherdan Shaqiri

Tubuhnya kecil, namun kualitas Shaqiri dalam mengolah bola dan mencetak gol tidak diragukan lagi bagi para lawan-lawan.

Shaqiri merupakan pemain yang paling rajin mencetak gol di level internasional mulai dari Piala Dunia 2014, Euro 2016, Piala Dunia 2018 dan Euro 2020.

Sukses di level timnas tak sejalan saat membela klub. Shaqiri bisa dikatakan pemain yang tidak menonjol meski berhasil mengoleksi gelar bergengsi.

Baik saat membela Bayern Muenchen dan Liverpool, Shaqiri sukses merengkuh gelar Liga Champions dengan dua klub berbeda.

[Penulis: Eko Isdiyanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI