"Nggak ada sengaja. Kan sudah pasti, pas gol pertama terjadi. Saya lihat dari pemain kita ada instruksi, kalau Riyono masuk, lempar topi, itu lah dia eksekusi," katanya.
Ada peristiwa lucu dan aneh. Saat ada percobaan gol bunuh diri dari PSS Sleman ke gawang sendiri, bola malah dihalaw oleh pemain PSIS Semarang.
"Bahkan percobaan gol pertama itu dihalangi pemain PSIS. Unik ini. Dihalangin Striker PSIS," jelasnya.
Situasi demikian membuat semua pemain frustasi. Bahkan saat Awank cetak gol bunuh diri, saat itu lah dia merasa kariernya sudah hancur.
"Waktu saya cetak gol bunuh diri, itu salah satu awal kehancuran karier saya. Saya cetak gol kedua, di dalam hati "hancur karier saya" padahal saat itu masa keemasan karier sepakbola. Saat itu mau sedih gimana, anak istri mau makan apa."
Disanksi PSSI
Awank dan seluruh manajemen PSS Slemen menjalani sidang komisi disiplin di kantor PSSI lama di kawasan Senayan, Jakarta selatan.
Dia sempat dijanjikan jaminan oleh Parji. Mulai dari pembayaran kompensisasi dan sisa gaji yang akan dicicil.
Namun janji itu tidak sepenuhnya dipenuhi, karena Parji tak lama meninggal dunia.
Sebelum kita berangkat ke Jakarta, kita kumpul sama Pak Parji. Saya dijanjikan, saya bisa main bola lagi. Tapi setelah Pak Parji nggak ada, saya kayak anak gajah kehilangan induknya. Yang lain udah nggak mau tahu, cuma Pak Parji yang usahakan. Bahkan pak parji pernah curhat, "saya hidup tapi nggak hidup". (Dia alami) tekanan batin," kata dia.