Suara.com - PSIS Semarang buka suara terkait upaya transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang. Mereka menyampaikan sikapnya perihal nasib BRI Liga 1 2022-2023 dan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Manajemen PSIS Semarang yang diwakili CEO klub, Yoyok Sukawi mendukung segera digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Liga Indonesia Baru (LIB). RUPS dilakukan demi keberlangsungan kompetisi.
Seperti diketahui, Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang. Oleh sebab itu, butuh sikap dari seluruh pemegang saham LIB dalam hal ini 18 klub Liga 1.
"PSIS mendorong kepada LIB untuk segera melakukan RUPS luar biasa demi kejelasan dan nasib kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah hal yang sangat penting," kaya Yoyok Sukawi dilansir dari laman resmi klub, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: PSIS Semarang Jajal Kemampuan Duje Javorcic, Yoyok Sukawi: Kami Tak Beli Kucing dalam Karung
"Namun kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh tim Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya," lanjutnya.
Sementara perihal desakan agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna membenahi jajarannya saat ini, PSIS Semarang tidak mengambil sikap yang jelas.
Mereka secara normatif akan menghormati sikap klub lain sambil menegaskan bahwa KLB PSSI baru bisa digelar apabila ada usulan minimal dari 50 persen anggota PSSI.
"Mengenai KLB, PSIS menghormati sikap kawan kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI," terang Yoyok yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
"Namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50% anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili Anggota PSSI," pungkasnya.
Baca Juga: Profil Duje Javorcic, Eks Pemain Lazio U-19 yang Skill-nya Dijajal PSIS Semarang
Beberapa klub Liga 1 yakni Persebaya Surabaya dan Persis Solo sebelumnya dengan tegas meminta agar PSSI segera menggelar KLB dalam upaya membenahi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.