Farzah Dwi Kurniawan, Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan ke-135 Dirawat dengan Fasilitas Incovit

Senin, 24 Oktober 2022 | 11:18 WIB
Farzah Dwi Kurniawan, Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan ke-135 Dirawat dengan Fasilitas Incovit
Warga dan suporter tim Arema FC (Aremania) berdoa di makam almarhum Farzah Dwi Kurniawan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sudimoro, Malang, Jawa Timur, Senin (24/10/2022). Farzah merupakan korban meninggal dunia dari tragedi Kanjuruhan yang ke-135 setelah sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit sejak 1 Oktober 2022. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban meninggal tragedi Kanjuruhan ke-135 bernama lengkap Farzah Dwi Kurniawan. Farzah Dwi Kurniawan meninggal dunia pada Minggu (23/10) kurang lebih pukul 22.50 WIB.

Farzah Dwi Kurniawan sempat dirawat dengan fasilitas Incovit atau fasilitas yang dipergunakan untuk merawat pasien positif COVID-19 di ruang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar.

Hal itu dikatakan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSUD Saiful Anwar Malang Dony Iryan Vebry Prasetyo.

Farzah Dwi Kurniawan berusia 20 tahun. Dia adalah warga Jalan Sudimoro Utara 43 RT 003 RW 017 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Tak Sempat Dirujuk ke Denpasar, Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal di NTT Bertambah

“Pasien terakhir dirawat di Incovit RSUD Saiful Anwar,” kata Dony Iryan.

Sebelumnya, setidaknya ada dua pasien lain yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang atas nama Reivano Dwi Afriansyah (17), warga Kabupaten Malang dan Andi Setiawan (33) warga Kota Malang.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Baca Juga: Kemarin Latihan Perdana Singo Edan Arema FC Setelah Tragedi Kanjuruhan, Pemain Didampingi Psikolog

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.

Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI