Suara.com - Asisten terbaru yang akan membantu Shin Tae-yong di staf kepelatihan timnas Indonesia, Cho Byung-kuk, ternyata pernah dipecundangi striker legendaris Inter Milan, Diego Milito.
Pertemuan antara Diego Milito dengan asisten pelatih terbaru Shin Tae-yong di timnas Indonesia ini terjadi ketika keduanya masih sama-sama aktif berkarier sebagai pesepak bola.
Momen tersebut tepatnya terjadi ketiak Cho Byung-kuk masih menjadi anak asuh Shin Tae-yong di Seongnam Ilhwa Chunma. Keduanya sukses menjuarai Liga Champions Asia 2010.
Gelar juara mentereng itu lantas membawa Seongnam mewakili Asia di ajang Piala Dunia Antarklub 2010. Di ajang ini, Cho Byung-kuk berkesempatan menghadapi sederet tim elite dunia.
Baca Juga: Fiorentina vs Inter Milan, Simone Inzaghi Tak Masukkan Nama Romelu Lukaku dalam Skuad
Salah satu lawan tangguh yang dijumpai Seongnam saat itu ialah Inter Milan. Keduanya berjumpa pada fase semifinal Piala Dunia Antarklub 2010.
Sebagai bek tengah, Cho Byung-kuk, harus berduel dengan striker andalan Inter Milan saat itu, yakni Diego Milito. Dia harus jatuh bangun untuk bisa mengawal pemain ini.
Namun, Diego Milito masih terlalu tangguh untuk ditaklukkan. Sebab, dia sukses mencetak satu gol dan dua assist untuk membawa Inter Milan menang 3-0 atas Seongnam.
Pada partai final pun, Diego Milito juga sukses membawa Inter Milan menumbangkan TP Mazembe dengan skor serupa untuk meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub 2010.
Profil Diego Milito
Baca Juga: Indra Sjafri: Nama Asisten Baru Shin Tae-yong adalah Cho Byung-kuk
Diego Milito adalah salah satu penyerang legendaris asal Argentina yang tercatat lahir di Bernal, pada 12 Juni 1979. Dia mengawali karier profesionalnya bersama klub Divisi Pertama Liga Argentina, Racing Club, pada 1999.
Penyerang bernama lengkap Diego Alberto Milito itu kemudian memulai perjalanan abroadnya bersama klub asal Italia, Genoa, pada 2003. Setelah dua musim di sana, dia bergeser ke Spanyol.
Klub Spanyol pertama yang menggunakan jasanya ialah Real Zaragoza (2005-2008). Setelah itu, dia sempat kembali memperkuat Genoa pada 2008-2009.
Pada titik inilah, performa Diego Milito dalam menjebol gawang lawan mengalami peningkatan drastis. Sebab, dari 31 pertandingan, dia sukses mencetak 24 gol.
Kiprah inilah yang kemudian membuat Inter Milan tertarik untuk merekrutnya pada 2009. Peran Diego Milito sangat krusial di balik keberhasilan Inter meraih tiga gelar juara alias treble winner pada 2010.
Diego Milito ketika itu sukses menyumbang 30 gol di semua kompetisi, termasuk membantu Inter menjuarai Serie A 2009/2010, Coppa Italia 2009/2010, dan UEFA Champions League 2009/2010.
Meskipun demikian, kiprah Diego Milito di level tim nasional tak begitu gemilang. Sebab, dia hanya bisa memainkan 25 penampilan untuk timnas Argentina dan menyumbang empat gol.
Diego Milito akhirnya memutuskan pensiun pada 2016. Ketika itu, dia sudah kembali ke Argentina untuk bermain bersama klub pertamanya, Racing Club.
Pada usianya yang ke-36 itu, Diego Milito menutup kariernya di dunia profesional dengan membukukan 254 gol dari 607 pertandingan di semua ajang.
Kontributor: Muh Adif Setyawan